Menurut laporan terbaru seputar kejadian ekstrim terkait perubahan iklim yang disusun oleh PBB, pada abad ke 21 ini, gelombang panas akan lebih sering muncul, lebih panas, dan berlangsung lebih lama dibanding sebelumnya. Di sisi lain, akibat pemanasan global, curah hujan juga akan lebih parah.
Laporan yang studinya digelar oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) tersebut menyebutkan, gelombang pasang surut juga diperkirakan akan menjadi lebih buruk akibat kenaikan permukaan laut. Selain itu akan terjadi peningkatan bahaya di pegunungan tinggi seperti fenomena longsor dan hancurnya danau es.
Meski begitu, laporan yang sangat ditunggu-tunggu kehadirannya tersebut lebih memaparkan peningkatan risiko dari badai, kekeringan, dan banjir. Sebelumnya, kalangan pengamat berspekulasi bahwa ketiganya akan mengalami peningkatan frekuensi dan intensitas terkait perubahan iklim. Namun IPCC mengindikasikan, bukti-bukti yang ada tidak cukup untuk membuat kesimpulan secara pasti.
Kecepatan angin dalam badai dan siklon tropis kemungkinan akan meningkat. Namun itu tidak terjadi di semua tempat dan frekuensi badai seperti itu kemungkinan akan tetap sama atau malah menurun. Terkait peningkatan badai tropis, badan dunia tersebut menyimpulkan, kemungkinan tren jangka panjang terkait fenomena tersebut cukup rendah.
Sumber: The Independent
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR