Jordan Konek, seorang pemburu Inuit asal dari Kanada, sengaja melakukan perjalanan selama 30 jam untuk hadir di Kongres Perubahan Iklim PBB di Durban, Afrika Selatan. Kedatangannya membawa misi menyadarkan kaum politisi jika perubahan iklim itu nyata dan bisa menghancurkan kehidupan kaum Arktika di Kanada.
Pemburu Inuit merupakan kaum yang hidup bergantung pada salju. Mereka umumnya hidup di daerah Arktika seperti Kanada, Denmark, Rusia, dan Alaska. Menurut Konek, perubahan iklim membuat salju di wilayah tempat tinggalnya datang terlambat dan cair lebih cepat. Kondisi ini membahayakan kelangsungan hidup kaumnya.
Selain manusia, kehidupan beruang kutub juga ikut terancam. Karena kini mereka kesulitan mencari makan hingga turun ke kota dan mengais sampah warga. "Kaum Inuit melihat (perubahan) ini dan seluruh dunia harus tahu," kata Konek yang baru berusia 23 tahun, Minggu, (4/12)."Ini terjadi di depan mata kita. Jika tidak kita hiraukan, rasanya seperti menempatkan senjata di mulut sendiri dan menarik pelatuknya,"
Kongres Perubahan Iklim PBB 2011 di Durban berlangsung sejak 28 November hingga 9 Desember 2011. Dalam pekan pertamanya, Kongres ini tidak menghasilkan keputusan berarti.
Kepala negara yang dijadwalkan hadir juga bukan dari negara besar dan berpengaruh. Malah, 12 kepala negara yang dijadwalkan hadir kebanyakan berasal dari Afrika dan negara-negara kecil dari Kepulauan Pasifik. (Sumber: The Globe and Mail)
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR