Pesta seni rupa dua tahunan, Jakarta Biennale, kembali dihelat untuk ke-14 kalinya. Biennale tahun ini pre-eventnya sudah dimulai sejak Juli 2011, dengan acara puncaknya akan dimulai 15 Desember 2011 hingga 15 Januari 2012 di Galeri nasional, Taman Ismail Marzuki (TIM), dan Mall Central Park.
Di galeri nasional akan ada sekitar 55 seniman lokal dan 17 seniman internasional yang memamerkan karyanya. Begitu juga dengan di TIM yang dihiasi karya-karya 20 seniman lokal dan internasional. Selain arena indoor, Jakarta Biennale ke-14 juga akan mengambil lokasi outdoor.
Tersebar dari Klenteng Petak Sembilan, Taman Ayodya, Bundaran HI, Taman Menteng, Kali Ciliwung, Kampung Rambutan, Stasiun Gambir, Sungai Manggarai, Tiang Pancang Monorel Senayan, Kereta Komuter Jabodetabek, Pos Polisi Sarinah-Thamrin, Underpass-Flyover.
Untuk tahun ini, Jakarta Biennale akan mengambil tema 'Maximum City: Survive or Escape?'. Tema ini diambil sesuai dengan kondisi kota Jakarta yang bisa menumbuhkan banyak hal dalam waktu bersamaan. Jakarta juga bisa muncul sebagai insipirasi dan sumber provokasi, tergantung dari mana seseorang melihatnya.
"Ada acara-acara pendukung lain yang dipilih karena memiliki kesamaan konsep dengan kurator tahun ini. Tujuannya untuk mempopulerkan Jakarta Biennale. Acara tahun ini akan dua kali lebih besar dari Biennale sebelumnya dengan pusatnya di tiga lokasi (indoor)," ujar Direktur Eksekutif Jakarta Biennale #14, Renjani Damais Arifin, dalam jumpa pers di Galeri Cipta III, TIM, Selasa (12/12).
Untuk acara Biennale tahun ini, terpillih tiga kurator Indonesia yang dibantu satu kurator asing asal Filipina. Tim kurator lokal terdiri dari Seno Joko Suyono, Ilham Khoiri, Bambang Asrini Widjanarko, sedangkan kurator asing adalah Eileen Legaspi Ramirez.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR