Gubernur DIY , Sri
Sultan Hamengku Buwono X, menerima gelar doktor
kehormatan (Doctor Honoris Causa) bidang Seni Pertunjukan dari Institut
Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, Selasa (27/12).
Rektor
ISI sekaligus Promotor gelar doctor honoris causa, Prof. Dr. Hermien
Kusmayanti mengatakan penganugerahan itu didasarkan pada gagasan
dan komitmen Sri Sultan Hamengku Buwono X untuk melestarikan dan
mengembangkan seni budaya. Terutama seni pertunjukan tradisi dan
kontemporer Jawa.
Sultan pun dinilai aktif meneguhkan jati diri dan karakter bangsa melalui seni dan budaya. Tidak melepaskan budaya Keraton dalam kegiatan seni budaya. Kesungguhan Sultan dalam diplomasi antarnegara melalui budaya juga turut diperhitungkan dalam penganugerahan ini.
"Peran ini sangat relevan
dengan salah satu misi pendidikan ISI Yogyakarta dalam menjaga seni
tradisi dan mengembangkannya sesuai jiwa zaman. Seni pertunjukan
ciptaannya (Sulatn HB X) berupa tari Bedhaya Sang Amurwa Bumi merupakan wujud
pelestarian tradisi dan nilai filosofis pemimpin yang mumpuni," ujar Hermien.
Penganugerahan gelar tersebut juga merupakan upaya untuk makin memperkenalkan dan menyebarluaskan perhatian, kepedulian serta
keterlibatan Sultan di bidang seni budaya. Khususnya pertunjukan kepada
masyarakat akademis baik di tingkat lokal, nasional, bahkan internasional. Harapannya memotivasi masyarakat untuk peduli dan menjunjung tinggi seni budaya yang kita
miliki.
Dalam rangkaian penganugerahan gelar
doctor honoris causa tersebut, Sultan membacakan pidato ilmiah berjudul
'Ajaran Sang Amurwabumi, Sumber Acuan Nilai-Nilai Pendidikan Karakter
Bangsa'. Sebanyak sembilan penari, termasuk diantaranya putri Sultan,
menarikan tari Bedoyo Sang Amurwabumi.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR