Badak akan lenyap dari kawasan konservasi lingkungan hidup di Afrika Selatan pada tahun 2015 mendatang. Kemungkinan ini sangat berpeluang terjadi jika pemburuan terhadap hewan itu terus berlanjut dengan semarak seperti saat ini. Menurut Karen Trendler, aktivis sekaligus perawat hewan, korupsi di kalangan pihak berwajib juga berkontribusi terhadap pembantaian yang masih terus berlangsung sampai sekarang.
Sepanjang karir keperawatannya yang sudah hampir dua dekade, Trendler, yang kini berusia 50 tahun telah membesarkan 200 ekor bayi badak yatim piatu di penangkaran hewan di Pretoria. Atas dedikasinya itu ia mendapat julukan “Mama Rhino” dari rekan-rekan sejawatnya.
“Kami tidak ingin mengeluarkan peringatan, kami bahkan tidak ingin itu terjadi. Tetapi jika perburuan terus berlanjut dengan kecepatan saat ini, suatu saat kita akan melihat punahnya badak,” kata Trendler. “Diperkirakan, tahun 2015 mendatang, kita bebas dari badak,” ucapnya.
Meski Trendler berencana untuk membuka fasilitas perawatan bagi para badak, namun tetap saja situasinya semakin genting.
Sebagai gambaran, tahun lalu para pemburu berhasil membunuh 448 ekor badak. Ironisnya, belum genap tiga bulan di 2012, jumlah badak yang tewas sudah mencapai 109 ekor. Dengan kata lain, tingkat pembunuhan badak mencapai lebih dari satu ekor per hari.
Walaupun para pemburu hanya membunuhi badak dewasa untuk mendapatkan culanya, anak-anak badak juga kadang ikut mati. Sebab, mereka tidak bisa bertahan hidup di alam bebas tanpa induknya.
“Peningkatan tajam dari aktivitas perburuan sendiri telah meningkatkan kekhawatiran di kalangan pakar bahwa hewan itu akan hilang di alam bebas dalam 4 tahun ke depan,” ucap Trendler.
Di kalangan petugas sendiri, kata Trendler, ada beberapa orang yang sangat baik, yang melakukan berbagai hal luar biasa, bahkan rela mati demi menyelamatkan badak-badak itu. “Sayangnya, kita juga menghadapi korupsi. Sudah banyak yang ditangkap dan dipidana, di mana sejumlah petugas pemerintah ikut terlibat di dalamnya,” ucapnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR