Nationalgeographic.co.id—Selama setahun ini David Mellehe selalu membawa ponsel saudaranya, Ralph, yang sudah meninggal. Ia juga memakai jam tangan dan gelang hitam milik saudaranya itu. Tak lupa, tato bertulis nama orang tua yang dibuat pada Hari Ibu di tubuh Ralph, dilukis juga di tubuh David setelah Ralph meninggal.
"Saya akan membayar dengan nyawa saya, jika saya bisa melihat Ralph lagi, hanya untuk beberapa menit tidak lebih," kata David kepada National Geographic. "Hanya untuk dua menit.'
Ralph bersama sembilan rekannya di pemadam kebakaran datang untuk memadamkan kobaran api di Pelabuhan Beirut pada 4 Agustus 2020. Saat itu ia berusia 23 tahun ketika kebakaran memicu ledakan non-nuklir terbesar dalam sejarah.
Ledakan yang menimbulkan awan jamur putih di atas Beirut itu telah menewaskan sedikitnya 216 orang, melukai 6.500 orang dan memaksa ratusan ribu warga meninggalkan rumah mereka yang hancur. Pemandangan saat itu tampak seperti zona perang.
Source | : | National Geographic |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR