Hasil studi Project for Excellence in Journalism (PEJ) yang diselenggarakan oleh lembaga riset Pew Research Center mengungkap hal tersebut. Dalam laporannya disebutkan bahwa 27 persen warga Amerika tertarik membaca berita melalui telepon pintar atau tablet. Mereka suka mencari situs atau aplikasi berita untuk memperkuat ikatan dengan koran atau televisi milik perusahaan media.
Tom Rosenstiel, direktur program PEJ menjelaskan bahwa orang yang sudah memiliki komputer tablet cenderung membaca artikel yang lebih panjang. Serta menghabiskan lebih banyak waktu melahap situs berita dibanding pengguna ponsel atau komputer desktop. "Banyak orang yang terbiasa mengecek tablet sebelum tidur untuk mencari tahu apa yang akan diberitakan surat kabar keesokan harinya," ujar Tom.
Jumlah kunjungan unik (unique visit) ke situs-situs berita naik 17 persen dari 2010 sampai 2011, peningkatan yang sama seperti tahun sebelumnya. "Permintaan terhadap jurnalisme konvensional tetap ada dan bahkan dalam beberapa hal malah meningkat," kata Tom. "Banyak orang tidak memperkirakan hal tersebut. Konten tetap datang dari perusahaan-perusahaan berita tradisional."
Akan tetapi meski berita makin diminati potensi laba yang kemungkinan diraih perusahaan berita tidak sebesar keuntungan yang berhasil diraih perusahaan teknologi. Perusahaan teknologi sudah menyiapkan diri dengan lebih baik untuk mengambil keuntungan dari peluang pendapatan online. Laporan mengungkap bahwa lima perusahaan teknologi -Microsoft, Google, Facebook, AOL dan Yahoo! - menghasilkan 68 persen pendapatan dari iklan digital pada 2011.
Kritikus media Jeff Jarvis dalam blognya mengungkap, perusahaan berita pada umumnya tidak dapat menyediakan informasi yang spesifik untuk konsumen. Padahal inilah yang justru dibutuhkan pemasang iklan digital dan tidak seagresif perusahaan-perusahaan teknologi.
Jeff juga mengkritisi perusahaan-perusahaan media karena tidak lebih kreatif dalam menyajikan situs. Beberapa aplikasinya pun dan tidak menggugah pembaca untuk mengaitkan informasi.
Roger Fidler, direktur program dari Donald W. Reynolds Journalism Institute di Univerity of Missouri mengatakan, ada banyak hal yang harus dilakukan perusahaan media. Dan semua harus dilakukan dengan sangat cepat.
Laporan PEJ juga mengungkap adanya peningkatan peran media sosial dalam mobilisasi berita. Di mana makin banyak orang-orang yang merekomendasikan berita kepada teman-teman mereka melalui Facebook dan Twitter. Meski begitu, jumlah pembaca yang secara reguler mengikuti rekomendasi berita di media sosial masih terbilang kecil yaitu hanya sembilan persen. Bandingkan dengan 36 persen pembaca yang langsung mengakses berita dari aplikasi milik perusahaan media.
Laporan juga mengungkap, sebagian besar sektor media mengalami peningkatan jumlah peminat pada 2011, kecuali surat kabar. Jaringan televisi berita untuk pertama kalinya dalam satu dekade mengalami peningkatan peminat berita di jam tayang tengah malam dan dini hari.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Yunanto Wiji Utomo |
KOMENTAR