Pengerjaan lahan sawah nasional yang mencapai 1,2 juta hektar dinilai belum dikelola dengan baik. Padahal bila dikerjakan secara optimal, bisa menghindarkan Indonesia dari masalah ketahanan pangan.
Pemerintah dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menyatakan siap membantu petani dalam pengelolaan lahan tersebut. Diharapkan oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan jika bantuan tersebut bisa menghindarkan Indonesia dari ancaman ketahanan pangan akibat pengelolaan sawah yang tidak optimal.
”Bila lahan sawah nasional yang mencapai 1,2 juta hektar tidak dikelola dengan baik maka akan mengancam ketahanan pangan di Indonesia. Jadi silahkan serahkan sawah ke BUMN, kami siap untuk mengelola lahan yang ada dengan lebih baik,” tegas Dahlan dalam talkshow bertema “Pemimpin Muda, Belajar Merawat" ,di Yogyakarta, Kamis (29/3).
Dahlan, yang mengaku ikut prihatin dengan keberadaan petani, mencoba menggalakkan program yang disebut program pro beras. Dalam program tersebut, para petani tetap bekerja menggarap sawah dan akan dibayar. Selain itu para petani juga akan dibantu dalam pasokan benih, pupuk, pembasmi hama, serta bimbingan.
“Meskipun tidak mudah, harapannya gerakan pro beras dapat menghasilkan beras yang baik dengan metode yang benar,” tutur mantan Dirut PLN itu.
Program ini memang dinilai bisa membantu petani. Namun, menurut calon Rektor UGM, Pratikno, untuk meningkatkan ketahanan pangan di Indonesia perlu mengoptimalkan sumber daya asli Indonesia. Serta, yang paling penting, memperkuat integritas manusia Indonesia.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR