Nationalgeographic.co.id—Sebuah tim ilmuwan internasional menemukan salah satu koleksi tulang manusia dan hewan terbesar yang pernah dikumpulkan di dalam gua. Mereka menemukan koleksi tulang beluang itu di dalam sebuah gua yang dikenal sebagai Umm Jirsan di barat laut Arab Saudi. Gua ini terbentuk oleh aliran lava kuno.
Jauh di dalam gua tersebut mereka menemukan puluhan ribu tulang kering yang menumpuk dan tersebar di bagian dasar gua. Tulang-tulang itu dalam kondisi yang sangat baik, meskipun sudah jelas kuno.
Tumpukan tulang belulang tersebut meliputi tulang-tulang milik lebih dari 40 spesies hewan, seperti kuda, keledai, serigala, rubah, domba, unta, kambing, kijang, dan hyena. Sisa-sisa manusia juga ditemukan di sana, tapi hanya bagian atas tengkoraknya saja yang tersisa di antara tulang-tulang besar hewan-hewan tersebut.
Apa yang sesungguhnya terjadi di gua itu?
Hasil penanggalan radiokarbon telah mengungkapkan beberapa tulang itu berusia hampir 7.000 tahun. Yang lain berusia jauh lebih muda, tapi umurnya ribuan tahun juga.
Bagaimana kumpulan tulang raksasa ini bisa berakhir di lokasi yang begitu tersembunyi? Apakah mereka disimpan di sana oleh kelompok pemburu-pengumpul zaman Holosen, setelah mereka selesai mengeluarkan semua daging dari hewan yang mereka bunuh?
Sebenarnya, bukan itu yang terjadi dalam kasus ini. Para ilmuwan mengatakan tulang-tulang ini diseret ke dalam gua oleh jenis hewan tertentu, yang bertahan hidup terutama dengan mengais-ngais.
“Ukuran dan komposisi akumulasi tulang, serta keberadaan sisa-sisa kerangka hyena dan koprolit, menunjukkan bahwa kumpulan itu terutama terakumulasi oleh hyena belang (Hyaena hyaena),” tulis para ilmuwan dalam laporan studi mereka yang telah terbit di jurnal Archaeological and Anthropological Sciences pada 20 Juli 2021, seperti dilansir Ancient Origins.
Baca Juga: Ratusan Tulang Manusia Ditemukan di Danau Himalaya, Milik Siapa?
Mereka menggambarkan pengumpulan tulang itu sebagai hasil khas dari aktivitas hewan karnivora atau pemakan bangkai skala besar. Mereka mengidentifikasi hyena belang sebagai kandidat paling logis berdasarkan kebiasaan terkenal dan kehadiran hewan itu yang lama tinggal di wilayah tersebut.
“Hyena belang adalah penimbun tulang yang sangat rajin,” kata Mathew Stewart, seorang arkeolog hewan dari Max Planck Insitute di Jerman yang turut menulis laporan studi tersebut, kepada Gizmodo.
Penemuan potongan-potongan tengkorak manusia mendukung teori ini. Hyena belang dikenal suka menggali kuburan manusia untuk membawa mayat tersebut. mereka biasanya akan memakan semua bagian mayat manusia yang mereka temukan kecuali bagian atas tengkoraknya.
Hyena belang adalah spesies yang terancam punah di Arab Saudi modern. Namun beberapa ribu tahun yang lalu mereka umum di Semenanjung Arab, berkeliaran jauh dan luas untuk mencari makanan di ladang lava yang sekarang menjadi wilayah barat laut Arab Saudi.
Baca Juga: 6.000 Tahun Silam, Manusia Prasejarah di Arab Saudi Menyukai Anjing
Seperti banyak hewan pemakan bangkai, mereka dulu dan sangat oportunistik. Mereka rela memakan sisa-sisa hewan apa saja, seperti yang ditunjukkan oleh keanekaragaman spesies yang ditemukan di gua Arab Saudi tersebut. Meskipun hyena belang pada dasarnya adalah pemakan bangkai, sesekali mereka juga akan berburu dan membunuh mangsanya.
Gua Umm Jirsan yang kini dijuluki juga sebaga "Gua Hyena" ditemukan pada tahun 2007. Dahulu suara hewan menggeram pernah terdengar dari dalam gua tersebut, yang menunjukkan bahwa hyena mungkin telah menempatinya pada waktu itu.
Beberapa bulan yang lalu para ilmuwan yang terafiliasi dengan Saudi Geological Survey, King Saud University, dan Max Planck Institute akhirnya memutuskan untuk menyelidiki kedalaman gua tersebut. Upaya tak kenal takut mereka membuahkan hasil, karena beberapa ruangan di bagian barat gua ditemukan dipenuhi tulang belulang, yang tampaknya bukan ditaruh baru-baru ini.
Baca Juga: Peristiwa Unik, Hyena dan Macan Tutul Berbagi Mangsa Hasil Buruan
Sebanyak 1.917 tulang dan gigi telah dipisahkan dari koleksi tulang dan dikeluarkan dari gua untuk dianalisis lebih lanjut. Melihat tulang-tulang itu lebih dekat, para peneliti menemukan bekas luka, bekas gigitan, dan bekas pencernaan yang membantu memverifikasi teori bahwa tulang-tulang itu diambil oleh hyena belang.
Bekerja dalam kelompok, hyena bisanya akan menyeret seluruh tubuh hewan atau beberapa bagian dari tubuh hewan itu ke dalam gua untuk penyimpanan jangka pendek dan konsumsi mereka. Ketika sumber makanan mereka adalah manusia, mereka akan memakan segalanya kecuali bagian atas tengkorak. Ini merupakan praktik makan hyena yang khas.
“Selalu hanya bagian atas tengkorak yang tersisa” oleh hyena belang itu, tutur Stewart. “Mereka sepertinya tidak terlalu tertarik dengan bagian atas tengkorak (manusia). Kami menemukan mungkin lima atau enam bagian atas tengkorak dengan tanda gugitan mereka di situs tersebut."
Baca Juga: Ribuan Bangunan Misterius terkait Pemujaan Ternak Ditemukan di Saudi
Source | : | Gizmodo,ancient origins |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR