Sebanyak 538 burung pelikan mati secara misterius di Pantai Utara Peru. Penyebab kematian ratusan pelican tersebut masih dalam proses penyelidikan oleh pemerintah Peru. Tim penyelamat mengatakan bahwa pelikan-pelikan itu telah berada di pantai selama beberapa hari. Selain penemuan burung pelikan yang telah mati, peneliti menemukan 54 burung Booby, beberapa singa laut yang telah membusuk, dan sebuah bangkai kura-kura.
Lokasi kematian binatang-binatang tersebut adalah lokasi yang sama dengan persitiwa di awal tahun 2012, yaitu terdamparnya 800 bangkai lumba-lumba. Hingga kini, penyebab dari kematian itu belum dapat terjawab.
Pemerintahan Peru mengatakan bahwa hal ini sangat mengkhawatirkan. Laporan terkini menyatakan bahwa tidak ada bukti yang menunjukkan para pelikan mati di laut. Laporan itu menunjukkan bahwa para binatang itu mati di pantai, bukan saat di laut. Akan tetapi laporan itu masih terlalu dini, peneliti masih butuh waktu dan beberapa tes lagi untuk bisa mendapatkan jawaban yang pasti.
Media lokal memperkirakan bahwa lebih dari 1.200 bangkai burung pelikan telah ditemukan di wilayah Piura dan Lambayeque. Menteri Peru untuk Natural Resource Development, Gabriel Quijandria Acosta, memperkirakan bahwa yang menjadi penyebab kematian para binatang itu adalah virus.
Beberapa waktu silam, epidemi virus tersebar dan menyebabkan kematian kepada binatang laut. Kemudian, ratusan binatang laut mati dan terdampar di lautan Peru, Meksiko, serta Amerika Serikat dalam waktu yang berdekatan dengan tersebarnya virus tersebut. Namun, untuk kejadian kali ini belum ada bukti pasti. Peneliti mengatakan bahwa hasil tes akan keluar dalam hitungan hari.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR