Astrofisikawan baru menemukan sumber panas terbaru di struktur formasi kosmo. Hingga kini, para ahli mengira bahwa lubang hitam raksasa hanya berpengaruh terhadap benda angkasa di sekitar mereka. Akan tetapi, penelitian terkini oleh para ilmuwan di Heidelberg Institute of Theoretical Studies (HITS) menemukan bahwa yang tersebar di alam semesta dapat menyerap sinar gamma dari lubang hitam dan hal ini memanaskan lubang hitam tersebut.
Hasilnya, temperatur gas di ruang angkasa turut meningkat hingga sepuluh kali lebih panas dari suhu biasanya. Bahkan di beberapa situasi panasnya dapat meningkat hingga 100 kali. Gas yang menjadi panas ini akan lebih lambat untuk menyatu dan membentuk sebuah planet atau bintang. Peristiwa ini membuat pembentukan galaksi kerdil menjadi lambat dan tertekan. Pemanasan ruang angkasa ini dapat memberikan perkembangan atas teori dari pembentukan galaksi.
“Proses yang disebut dengan Blazar ini sangatlah menarik dan bisa memecahkan teka-teki dalam pembentukan kosmologis,” papar Pimpinan Penelitian, Volker Springel. Tim peneliti berencana untuk meningkatkan simulasi, sehingga dapat memahami lebih dalam tentang sifat pemanasan Blazar dan implikasinya untuk alam semesta saat ini.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR