Seni dan tradisi dari berbagai daerah di Indonesia patut dikembangkan baik, di tingkat nasional maupun internasional. Karena kebudayaan dari Indonesia ini memiliki keberagaman tersendiri yang mencerminkan kekhasan bangsa sebagai bangsa kaya budaya.
Hal inilah yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan Pekan Seni, Tradisi, dan Produk Kreatif (PESTA) Nusantara 2012 yang pertama kalinya di Yogyakarta, pada 28-31 Oktober mendatang. Koordinator PESTA Nusantara 2012 Teguh Ario A.S mengatakan, acara ini bertujuan untuk mempromosikan dan memperkenalkan kekayaan seni dan tradisi Indonesia. Termasuk kuliner khas nusantara yang penuh daya tarik.
“Kekayaan budaya seperti lagu-lagu, tari-tarian, tata cara meminang, kuliner khas/tradisional serta berbagai produk hasil kreativitas anak bangsa perlu terus dikembangkan dan disosialisasikan kepada publik dalam skala nasional dan internasional,” kata Teguh dalam jumpa pers di Yogyakarta, Jumat (8/6)
Manfaat dari PESTA Nusantara 2012, lanjutnya, adalah meningkatkan pengetahuan terhadap kekayaan seni dan tradisi nusantara serta kuliner khas Indonesia. Tak hanya itu, kegiatan ini juga merupakan sarana untuk memupuk rasa cinta bangsa, sekaligus menjadi ajang tukar informasi. Baik pendidikan, seni, dan tradisi. Saat ini sudah ada 20 kabupaten/kota di seluruh provinsi Indonesia yang sudah berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Kami juga berharap, produk hasil kreativitas anak nusantara bisa membuka peluang investasi dan perdagangan," paparnya.
Yogyakarta ditunjuk sebagai tempat menggelar event PESTA Nusantara 2012 karena dinilai berhasil dalam melestarikan seni tradisi dengan memiliki banyak pusat kesenian. Yogyakarta juga dianggap memiliki keunggulan produk kreatif beragam, dibandingkan dengan provinsi lain yang didukung oleh masyarakat seninya.
Budayawan UGM Sutaryo menambahkan, bahwa seni, tradisi, dan produk kreatif yang dimiliki oleh Indonesia perlu untuk dilestarikan. Budaya Indonesia memiliki banyak nilai penting yang justru menjadi kekuatan bangsa Indonesia. “Dalam zaman globalisasi ini, perlu untuk menggali kembali budaya asli Indonesia. Budaya asli Indonesia mengingatkan kita untuk terus mencintai tanah air,” kata Sutaryo.
Mengintip Inisiatif 'Blue Carbon' Terbesar di Dunia dari Negara Termiskin di Asia
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR