Nationalgeographic.co.id—Naiknya kekuasaan Yakei dimulai ketika ia melihat anaknya dimarahi.
Pada 26 Juni lalu, anaknya yang berusia dua tahun terlihat berkelahi dengan teman mainnya. Bos suku saat itu, Nanchu, pejantan berusia 31 tahun, menyaksikan perkelahian dan membubarkan mereka sambil berjalan dengan susah payah.
Yakei yang mengamati dari sela-sela, melangkah masuk dan melawan Nanchu, mereka berkelahi dan memaksanya untuk menyerah, sebut Vice.
Penjaga kebun binatang sejak saat itu mengamati keduanya selama sebulan. Diperhatikan bahwa bos pejantan melarikan diri dari Yakei karena takut padanya. Dengan demikian kebun binatang mengakui Yakei sebagai yang paling kuat, lapor The Mainichi.
Yakei, dinobatkan menjadi bos monyet betina di Takasakiyama Natural Zoo, Oita. Untuk pertama kalinya, gelar itu tidak diberikan kepada pejantan sejak kebun binatang itu dibuka 53 tahun lalu.
"Anak-anak sekarang melangkah keluar dari jalannya, laki-laki meringkuk dan lari darinya ketika dia mendekat," tulis Hanako Montgomery di Vice.
Kebun binatang tercengang, kata Tadamori Fujita, seorang penjaga fasilitas Takasakiyama Natural Zoo. Bukan hanya dia bos betina pertama dalam sejarah suaka monyet lokal, tapi juga hampir tidak pernah terdengar secara nasional.
"Satu-satunya contoh lain yang pernah saya dengar adalah monyet betina di Kebun Binatang Ueno Tokyo. Selain itu, anda tidak pernah mendengar ini terjadi. Sangat jarang," ujar Fujita.
Fujita menganggap jika ada monyet betina yang akan jadi megabos, itu adalah Yakei, mengingat sifatnya yang berapi-api. Ibu Yakei yang bernama Bikei, adalah pemimpin sebelum Yakei. "Yakei merasa terhormat dibesarkan oleh pemimpin wanita yang begitu kuat. Kami pikir pengaruh ini membantunya mencapai gelar itu," katanya.
Baca Juga: Tiongkok Laporkan Korban Pertama yang Meninggal karena Virus Monkey B
Sementara monyet betina memiliki hierarki sosial yang cukup longgar, monyet jantan, menurut Fujita, menentukan siapa bosnya berdasarkan usia. Jantan tertua adalah yang lebih senior.
Mantan bos, Nanchu yang berusia 31 tahun, atau setara 100 tahun umur manusia. Sementara Yakei, setara dengan manusia berusia 30-an. Yakei mengabaikan norma sosial berdasarkan umur. Sebagai ketua kelompok dari 677 pasukan kera jantan dan betina, Yakei tampaknya menikmati kekuatan yang baru diperolehnya.
"Jika kamu bosnya, kamu tidak perlu menujukkan pertimbangan untuk monyet lain. Dan seringkali karena mereka lebih kuat secara fisik, mereka mendapatkan lebih banyak makanan," ucap Fujita.
Yakei sekarang berjalan dengan ekor ke atas, sebuah perilaku yang amat jantan. Dia juga mencoba berkelahi dengan yang lain.
Tidak ada yang tahu rencana besar apa yang Yakei miliki dengan kekuatan barunya, tapi Fujita menganggap ibu tiga anak itu bisa menambah lebih banyak bayi.
"Monyet pada dasarnya tidak monogami. Jadi datanglah November hingga Maret, bulan-bulan yang lebih dingin, betina bebas bereproduksi dengan monyet jantan. Dia sudah menjadi ibu sejak usia lima tahun, jadi mungkin ada lebih banyak lagi," katanya.
Tapi apa pun pertunangan musim dinginnya nanti, tidak ada yang akan menghentikan Yakei untuk mengklaim apa yang jadi miliknya. King Kong, dia datang untuk namamu, tulis Montgomery.
Baca Juga: Perubahan Iklim Mengancam Ketahanan Pangan Sektor Perikanan Indonesia
Source | : | berbagai sumber |
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR