Tiga bulan pasca hari raya Imlek, masyarakat Tionghoa Yogyakarta melakukan perayaan Peh Cun yang dipusatkan di Pantai Parangtritis, Bantul, sejak Jumat hingga Minggu (22-24/6). Perayaan Peh Cun adalah perayaan suci atau agung bagi masyarakat Tionghoa yang dipercaya memiliki siang paling lama.
Menurut Ketua Panitia Perayaan Peh Cun 2012 Ariyanto, rangkaian acara dimulai pada Jumat (22/6) dengan agenda ritual Peh Cun yakni fragmen tari sejarah Peh Cun, kesenian tradisional gejok lesung, kethek ogleng, dan barongsai.
Arianto menjelaskan, perayaan Peh Cun selalu jatuh setiap tanggal 5 bulan 5 tahun China. Menurut kepercayaan, pada saat itu, terjadi fenomena alam yakni sejajarnya posisi Bulan, Bumi, dan Matahari. Fenomena tersebut mempengaruhi gravitasi sehingga membuat telur tidak jatuh saat diletakkan dalam posisi berdiri.
Dalam perayaan Peh Cun, biasanya diselenggarakan festival perahu naga. Festival ini pun memiliki sejarah yang menarik. Konon, festival perahu naga ini dimulai dari sebuah cerita dari seorang Menteri Negara Chu yakni Qu Yuan (339 SM-227 SM). Qu Yuan adalah seorang pejabat yang inovatif serta setia pada negara. Banyak ide yang dikeluarkannya memajukan negara, termasuk membantu bersatu dengan Negara Qi dan memerangi Negara Qin.
“Namun, karena tidak disenangi oleh keluarga raja, menteri tersebut diusir dari Ibukota Negara Chu. Sang Menteri Qu Yuan pun sedih dan gamang akan masa depan Negara Chu. Karena frutasi maka menteri itu bunuh diri dengan terjun ke Sungai Mi Luo,” paparnya dalam perayaan Peh Cun di Yogyakarta, Minggu (24/6).
Dari cerita turun temurun tersebut, waktu bunuh diri menteri ke sungai tepat terjadi pada tanggal 5 bulan 5, bertepatan dengan Peh Cun. Pasca tragedi ini, banyak warga yang melakukan pencarian dengan perahu naga. Dalam pencarian, kue chang yang akhirnya menjadi tradisi Peh Cun turut dilempar ke sungai untuk memberi makan pada menteri. Kala itu, rakyat masih berharap, menteri hidup dan kembali bersama dengan mereka.
Dalam perayaan Peh Cun 2012 di Yogyakarta, festival perahu naga tidak lupa dikompetisikan. Sebanyak 75-100 buah balon harapan ikut diterbangkan yang berisi harapan masyarakat.
Kepala Bidang Destinasi Wisata Dinas Pariwisata DIY Sukamta menyatakan, perayaan Peh Cun diharapkan akan meningkatkan kunjungan wisata di DIY. "Angka kunjungan wisatawan di DIY terus mengalami kenaikan. Dengan adanya berbagai even, seperti perayaan Peh Cun ini, semoga akan mendongkrak minat wisatawan untuk tinggal lebih lama di Yogyakarta,” katanya.
Ditambahkan Sukamta, Dinas Pariwisata DIY terus berupaya memperbanyak even dengan atmosfir budaya sebagai upaya untuk memperteguh Yogyakarta sebagai kota budaya yang multikultur.
Penulis | : | |
Editor | : | Bambang Priyo Jatmiko |
KOMENTAR