Gambaran ular terbang selama ini mungkin hanya dapat kita saksikan pada film-film Hollywood dengan menggunakan efek-efek teknologi canggih. Tetapi, faktanya ular terbang itu memang ada pada kehidupan nyata, yakni terdapat di hutan Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Sebutan ular terbang sebenarnya keliru, yang terjadi sebenanya adalah karena terhalang udara yang bergerak ke atas dengan kuat, maka hewan ini tidak benar-benar dapat mencapai ketinggian. Sehingga mereka bak pesawat terbang layang meluncur dengan menggunakan kecepatan jatuh bebas dan meliukkan tubuh mereka untuk menangkap udara dan menghasilkan daya angkat.
Untuk mempersiapkan proses saat lepas landas, ular terbang ini akan menuju ujung cabang pohon dan menjuntai dengan membentuk tubuhnya seperti huruf J. Dengan demikian ia dapat mendorong dirinya dari cabang dengan setengah dari tubuhnya dengan cepat membentuk huruf S dan dan kembali rata hingga dua kali lebar normal.
Dengan begitu, ia dapat membentuk tubuhnya bulat secara normal dan membentuk huruf C untuk menjebak udara. Dengan bentuk seperti gelombang bolak-balik ini maka ular dapat berputar.
Hingga kini terdapat lima spesies ular yang dapat melakukan aksi "terbang". Ular-ular ini dapat dijumpai mulai dari barat India hingga kepulaun Indonesia. Memang pengetahuan dan informasi mengenai tingkah laku spesies ular ini di alam sangat terbatas. Dikarenakan mereka lebih suka berdiam diri di pohon dan sangat jarang turun dari kanopi. Spesies ular ini yang terkecil memiliki panjang sekitar 61 sentimeter dan yang terpanjang 1,2 meter.
Diet yang mereka lakukan sesuai dengan jangkauan mereka, namun sebagai besar dari mereka biasa memangsa dan makan tikus, kadal, katak, burung, dan kelelawar. Meskipun ular ini kecil, termasuk jenis yang memiliki bisa beracun.
Para ilmuwan tidak mengetahui persis seberapa sering ular tersebut melakukan aksi akrobatik "terbang", namun diyakini ular tersebut melakukan aksinya ketika ingin menghindari predator yang ingin menyerangnya.
Kemampuannya "terbang" digunakan untuk pindah dari pohon satu ke pohon lain tanpa harus turun ke lantai hutan dan bahkan digunakan untuk berburu mangsa. Ular ini banyak dijumpai di pohon dan hingga kini bukan termasuk hewan yang dilindungi.
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR