Seekor paus bungkuk (Megaptera novaangliae) betina dan anaknya menderita luka-luka, Senin, 6 Agustus 2012 setelah terlihat ditabrak oleh sebuah kapal feri di Sydney Harbour, Australia. Sejumlah saksi menyatakan, tubuh kedua hewan yang malang tersebut tersayat dan tersobek cukup parah.
Collaroy, kapal feri yang bersangkutan, tengah berlayar dari Circular Quay ke kawasan pesisi pinggir kota Manley, saat paus tersebut mendadak muncul. “Tak ada yang bisa dilakukan oleh kapal feri tersebut,” kata Richard Ford, petugas dari Sydney Whale Watching, yang pada saat kejadian tengah memonitor paus-paus di kawasan tersebut dari kapalnya.
“Tentunya, jika tertabrak kapal feri, mereka akan menderita. Namun setelah kami amati, mereka kemudian bisa kembali berenang dengan normal,” ucap Ford. Dari foto-foto udara yang diambil, paus bungkuk betina yang tertabrak mengalami luka terbuka di dekat sirip punggungnya, adapun anaknya mengalami luka sayatan yang panjang.
The New South Wales Departmen of Transport menyatakan, salah satu kapal feri mereka melaporkan telah menghantam objek tak dikenal dan telah diamankan untuk diperiksa. Dilaporkan, kapal tersebut mengalami bengkok di baling-balingnya.
Pada akun Twitter-nya, Department of Heritage and Environment menyatakan, setelah meninggalkan pelabuhan, paus betina dan anaknya tersebut telah pergi menuju laut terbuka. “Anak paus bungkuk dan ibunya telah pergi meninggalkan Sydney Harbour. Cederanya cukup serius, namun anak paus tersebut bergerak dengan normal, dan ini merupakan pertanda yang baik,” sebut lembaga itu. “Mudah-mudahan, hewan tersebut bisa selamat dan hanya mengalami luka goresan saja,” sebutnya.
Paus seringkali tampak di lepas pantai Australia di kurun waktu ini saat mereka melakukan migrasi musim dingin rutin dari Antartika ke perairan yang lebih hangat di Queensland dan perjalanan sebaliknya sebelum November. Pekan lalu, seekor paus bungkuk juga ditemukan tewas dan tersapu ombak ke pinggir pantai kawasan Sydney.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR