Mengutip dari Alessandra Iannuzzi dan timnya dalam jurnal internasional berjudul Pooling Strategy and Chromosome Painting Characterize a Living Zebroid For The First Time, terbit pada 2017, "Praktisi zebra hibrida perlu menyadari hal itu (kesulitan induk mengenali bayinya), sehingga perlunya para praktisi melatih kesadaran induk terhadap anaknya," tulisnya. Zebroid juga akan lebih keras kepala dalam masa pertumbuhannya dibandingkan dengan zebra atau kuda.
"Zebroid memiliki kecenderungan lebih agresif dibandingkan zebra atau kuda pada umumnya, mereka perlu dilatih agar tidak menimbulkan reaksi yang agresif dan tak terprediksi," tulis Ellen B. Wiedner dan William A. Lindsay pada jurnal Compendium dengan judul Managemet Zebras and Zebra Hybrids (Zebroids) terbitan 2012.
Baca Juga: Arkeolog Temukan Tubuh Kuda Berusia 30 Ribu Tahun Dalam Keadaan Utuh
"Terkadang reaksi agresifnya dapat menimbulkan kecelakaan, seperti tergelincir hingga menimbulkan cedera dan patah tulang," tambah mereka dalam tulisannya. Faktor persilangan kromosom tersebut disinyalir menjadi penyebab zebroid menjadi agresif, sehingga para dokter hewan terkadang perlu mengembangkan obat dengan dosis ringan (sedasi) untuk memberikan efek penenang.
Memasuki abad ke-21, mungkin tanpa disadari, zebroid telah menjadi komoditas komersil yang tampil di beragam ranah hiburan.
Mulai dari pertunjukan sirkus, tampil pada acara gelar wicara di TV, bahkan berperan dalam beberapa sinema dan film.
Pada 2005, zebroid tampil dalam film Racing Stripes. Dia adalah putra Stripes, kuda zebra, dan Sandy, kuda betina Arab abu-abu.
Ia juga pernah ditampilkan dalam film I'm Reed Fish yang rilis pada 2007, menampilkan zebroid bernama Zabrina.
Baca Juga: Sejak Tiga Ribu Tahun Lalu, Kuda Telah Memiliki Dokter Gigi
Source | : | PLOS ONE |
Penulis | : | Galih Pranata |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR