Bambu diharapkan menjadi komoditas yang multiguna dalam kehidupan masyarakat Indonesia dan dunia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, pada pembukaan Festival Bambu Nusantara 6, Sabtu (1/9).
Tahun ini, festival yang telah dilaksanakan untuk kali keenam, diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) selama dua hari, 1-2 September 2012. “Bambu diharapkan menjadi komoditas yang multiguna, sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia dan dunia untuk menunjang semua aspek kehidupan, terutama kebudayaan,” ungkap Sapta.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif yang menjadi penyelenggara ingin mendorong kreativitas pemusik dari bambu untuk berkreasi, memberikan wawasan kepada anak-anak, terutama di Jabodetabek. “Kita ingin memberikan wahana untuk berkreasi kepada para musisi, khususnya musisi world music,” jelas Ketua Penyelenggara Dadang Johari.
“Tahun depan, saya berharap dapat mengundang berbagai musisi dari mancanegara. Tiap tahun, semakin banyak musisi berkualitas yang turut meramaikan festival ini,” tambahnya. Menurut Dadang, Kementerian ingin mengadakan Festival Bambu Nusantara berikutnya di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam festival kali ini, hadir berbagai musisi ternama, seperti Vicky Sianipar, Balawan & Batuan Ethnic Fusion, Dwiki Dharmawan & Green Bamboo Ensemble, Samba Sunda, Rafli Wa Saja, serta perwakilan dari Provinsi Banten, Kalimantan Tengah, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Lampung, Jambi, dan DKI Jakarta.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Lampung, Eni Muslihah |
KOMENTAR