Badai Sandy baru saja menerjang Pantai Timur di Amerika Serikat, Senin (29/10). Kedahsyatan badai ini membuat dua kota besar, New Jersey dan New York, lumpuh total.
Wali Kota New York Michael Bloomberg menyatakan keadaan darurat dan menutup seluruh layanan transportasi massal, sekolah, bursa saham, dan perkantoran. Kondisi makin memburuk setelah air meluap dan membanjiri jalur kereta bawah tanah, jalan, terowongan, dan jalur perkotaan.
Wali Kota Bloomberg menyatakan pada Selasa (30/10), listrik cadangan untuk Rumah Sakit New York University telah mati. Sebelumnya, otoritas New York sudah memerintahkan evakuasi untuk 375 ribu orang dan membatalkan 7.400 penerbangan.
Namun, kekuatan Sandy belum membuatnya berhak masuk dalam daftar lima badai paling mematikan di AS. Dilansir dari data National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), posisi pertama dalam daftar ini adalah badai Great Galveston pada tahun 1900. Badai ini menyebabkan kematian bagi 8.000 hingga 12.000 manusia.
Badai ini mencapai pesisir Texas, selatan Galveston, dan masuk dalam kategori empat. Kategori ini artinya kecepatan angin badai bersangkutan mencapai 131-155 mil per jam.
Badai paling mematikan kedua dalam sejarah AS adalah badai Okeechobee, Florida, yang juga masuk kategori empat pada tahun 1928 dengan jumlah korban 2.500 - 3.000 orang. Mayoritas kematian para korban disebabkan karena meluapnya air Danau Okeechobee.
Badai berikutnya adalah Katrina yang masuk sebagai badai mematikan ketiga namun jadi yang termahal dalam sejarah AS. Katrina pada tahun 2005 merupakan badai kategori tiga yang mendarat di tiga lokasi berbeda: Miami-Dade/Broward, Louisiana, dan Mississippi.
Badai ini mampu memakan korban hingga 1.500 orang dan menyebabkan kerugian US$84,6 miliar. Kerusakan terparah ketika Katrina menyebabkan hancurnya tanggul hingga menyebabkan banjir di kota New Orleans.
Badai keempat dan kelima dalam daftar badai paling mematikan dalam sejarah AS adalah badai Louisiana dan South Carolina/Georgia. Louisiana pada tahun 1893 menyebabkan korban jiwa antara 1.100 hingga 1.400 orang. Sedangkan South Carolina/Georgia juga terjadi pada tahun 1893 memakan korban hingga 2.000 orang.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR