Liburan bukan hanya melulu tamasya melihat alam atau berkunjung ke kota lain. Pelesir juga bisa dilakukan dengan cara paling mudah: menghibur diri lewat tawa.
Stand-up comedy jadi salah satu cara baru masyarakat Indonesia untuk menghidupkan hiburan tawa itu. Selama dua tahun belakangan, muncul banyak penghibur yang digemari karena kemampuannya memancing gelak lewat komedi satu orang di atas panggung.
Alasan inilah yang menjadi latar belakang digelarnya The Jakarta International Fringe Festival (JakFringe) mulai 7 hingga 11 November 2012 di Lippo Mall Kemang dan beberapa lokasi seputaran Kemang. Ini adalah pertama kalinya fringe festival dihelat di Ibu Kota Indonesia.
Diperkirakan akan ada 60 komedian Indonesia yang terlibat di JakFringe 2012. Selain itu, hadir pula komedian internasional seperti Bill Bailey yang ternama di daratan Inggris. Selama lima hari, pengunjung yang datang tidak hanya disuguhi tawa. Tapi juga dihibur lewat pagelaran seni, sulap, film, teater, dan puisi.
"Dengan 200 seniman Indonesia dan internasional dari beragam seni pertunjukan, Jakarta International Fringe Festival akan menempatkan Indonesia dalam peta fringe festival yang digelar di seluruh dunia," kata Sachin Gopalan, CEO Berita Satu Media Holdings, bagian dari Lippo Group yang merupakan penggelar acara ini dalam rilisnya.
Fringe festival sudah ada sejak tahun 1948. Saat itu ada semacam acara tidak resmi yang diadakan di pinggiran kota Edinburgh, Skotlandia. Padahal di waktu bersamaan sedang dihelat Edinburgh International Festival yang juga digelar di pinggiran (fringe) kota.
Nama itu akhirnya terus melekat hingga sekarang. Biasanya digunakan sebagai gambaran festival yang menampilkan beragam tampilan seni, terutama komedi.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR