Ada kebiasaan unik yang kerap dilakukan oleh ikan gupi (Poecilia reticulata), spesies ikan yang biasa dijadikan ikan peliharaan di akuarium. Para pejantannya gemar berkumpul dengan ikan-ikan lain yang buruk rupa agar ia tampak lebih rupawan.
Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Proceedings of the Royal Society B: Biological Sciences, Clelia Gasparini, ekolog asal University of Western Australia yang mengetuai tim penelitian menemukan, para betina dari spesies ikan yang berkopulasi secara langsung saat berhubungan seks ini pilih-pilih pasangan. Mereka lebih suka pejantan yang menarik dengan bintik-bintik warna yang besar di tubuhnya.
Untuk memastikan teorinya, para peneliti bereksperimen dengan sejumlah ikan gupi liar yang ditangkap di sekitar Trinidad, kawasan Karibia. Mereka membuat ikan gupi itu memilih antara dua ekor betina yang dikelilingi oleh sepasang pejantan jelek atau sepasang pejantan dengan bintik oranye besar di tubuhnya. Peneliti juga mencatat apakah para pejantan itu sudah pernah punya pengalaman sebelumnya dengan betina saat ada pesaing atau tidak.
Ternyata, terbukti bahwa preferensi para pejantan untuk berkumpul dengan pejantan lain yang tidak menarik meningkat bersama dengan bertambahnya pengalaman mereka. Para pejantan berpengalaman menghabiskan sekitar 62 persen waktunya bersama dengan betina yang dikelilingi oleh pejantan buruk rupa.
Adapun pejantan lugu yang belum berpengalaman hanya menghabiskan 57 persen waktunya berada di dekat betina yang dikelilingi oleh pejantan buruk rupa. Temuan serupa juga didapat dari para betina yang pejantannya sebelumnya sering didapati berkelompok dengan para pejantan jelek.
Bagi para pejantan, asalkan betina yang diincarnya sedang dikelilingi pejantan buruk rupa, kesempatan untuk dapat merebut hati sang betina meningkat. “Kami yakin bahwa kita telah menunjukkan bahwa pejantan jelek masih tetap bisa dipilih oleh para betina, jika mereka bisa memanfaatkan kelompok sosial yang tepat,” kata Gasparini.
Dengan kata lain, jika pejantan jelek ingin kawin dengan betina, ia harus mencari betina yang sedang dikelilingi oleh gupi jantan lain yang lebih jelek dari dirinya. Gasparini menyebutkan, temuan ini mungkin juga berlaku bagi spesies lain, termasuk manusia. Namun penelitian lebih lanjut masih perlu dilakukan.
Ke depan, peneliti akan menganalisa bagaimana gupi jantan bisa meningkatkan peluang mereka untuk mendapatkan pasangan dengan memperkaya pengalaman. Selain itu, akan dipelajari pula berapa lama mereka bisa ingat dan memanfaatkan pengetahuan mereka terhadap kualitas pesaingnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR