Nationalgeographic.co.id - Feses yang keluar dari tubuh kita, adalah beberapa sisa-sisa zat yang terbuang dari sistem pencernaan kita. Dalam kondisi normal, feses kita berwarna kecoklatan atau kuning karena bakteri dan enzim di usus, serta mengandung bilirubin, zat yang dihasilkan oleh hati.
Namun, tidak semua makhluk memiliki warna yang sama dengan manusia. Banyak dari hewan lain menghasilkan warna yang solid atau satu warna. Di sisi lain, ada yang menghasilkan dua warna, cecak contohnya.
Jonathan Hall ahli herpetologi amatir di Quora memaparkan, bahwa dua warna (hitam dan putih) itu dihasilkan dari gabungan urin dan feses cecak. Bagian hitam sejatinya adalah feses, dan bagian putih merupakan urin yang terkonsentrasi.
Baca Juga: Peneliti LIPI Temukan Spesies Baru Cicak dari Pegunungan Mekongga
“Saya tidak pernah berpikir saya akan melihat gambar high-def dari beberapa kotoran cecak,” tulisnya.
“Bagaimanapun, bagian putih pada dasarnya adalah kencing cecak. Reptil sangat pandai menghemat air, dan apa yang pada mamalia menjadi urin terkonsentrasi menjadi potongan berkapur dari sebagian besar asam urik yang mengacu pada urate."
Produksi urin dan feses cecak dan reptil lainnya, sebenarnya memiliki tiga komponen: jernih, urin cair, dan urate putih berkapur yang dihasilkan ginjal, dan tinja yang sebenarnya berwarna coklat kehitaman.
Mengutip Pet Place, dalam beberapa kasus mereka dihasilkan bersama. Terutama ketika reptil ditempatkan dalam kondisi tertutup yang relatif tidak berubah, dan mendapatkan makanan secara berkala, terpelihara di lingkungan yang optimal.
Baca Juga: Kadal ini Mencatat Rekor Dunia setelah Meregenerasi Ekornya jadi 6
Akibatnya, pergerakan usus mereka dapat menjadi sangat dapat diprediksi. Jika Anda memelihara reptil, Anda bisa melihat kotoran seperti ini, untuk mengetahui kondisi kesehatan mereka.
“Anda juga dapat melihat ini pada burung; tapi mereka lebih encer dan seperti pasta daripada berkapur,” papar Hall.
Bagian putih ini terdiri dari garam dan anion asam urik, dan manusia juga memilikinya yang bisa menyebabkan sakit asam urat. Itulah juga mengapa sakit asam urat kadang faktornya adalah sakit kencing manis atau diabetes.
Selain itu kristal urat itu bisa dilacak dari kotoran dan feses kita, termasuk ginjal yang dalam suatu kasus bisa menyebabkan sakit batu ginjal.
Disadur dari Halodoc, Rizal Fadli dokter umum alumni Universitas Sumatera Utara menjabarkan, “Asam urat atau gout merupakan zat sisa yang dibentuk oleh tubuh pada saat tubuh memetabolisme zat yang bernama purin.”
Baca Juga: Tim Arkeolog Menemukan 'Naga Mengerikan' di Pedalaman Queensland
“Penyakit gout timbul saat asam urat di tubuh menumpuk dan sulit untuk dikeluarkan dari tubuh, yang kemudian akan membentuk kristal-kristal asam urat, yang dapat menumpuk di sekitar sendi dan ginjal.”
Cecak adalah reptil yang sering kita temui di rumah. Bahkan saking banyaknya, ketika cecak membuang kotoran, terlebih jika berada di langit-langit rumah, kita bisa tertimpa kotoran yang terjatuh itu.
Tidak heran, banyak mitos yang beredar dan menghubungkan kotoran cecak sebagai faktor kesialan bagi yang tertimpanya. Mulai berupa rezeki yang bisa diambil orang, hingga menjadi ramalan anggota keluarga yang akan meninggal.
Bahkan, dalam agama Islam sendiri ada anjuran dalam hadis untuk membunuh cecak dalam sekali pukul, dan mendapatkan pahala. Tetapi jika lebih dari sekali pukul dapat menyebabkan pahala berkurang.
Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis menafsirkan hadis itu bahwa anjuran membunuh cecak hanyalah pada jenis yang beracun dan menyebabkan penyakit.
"Tetapi selama (cecak) di rumah tidak mengganggu dengan penyakitnya ya kita biarkan saja," katanya pada Februari lalu, menanggapi polemik di sosial media terkait diperbolehkannya membunuh cecak.
Baca Juga: Studi: Populasi Komodo Kian Memburuk Akibat Interaksi dengan Manusia
Source | : | Halodoc.com,Quora |
Penulis | : | Afkar Aristoteles Mukhaer |
Editor | : | Warsono |
KOMENTAR