Maret 2012 silam, mesin jelajah palung Mariana yang dinamai Deepsea Challenger mencatat rekor terbaru: mencapai titik terdalam di dunia. James Cameron, penjelajah National Geographic, berada di belakang kemudinya.
Kini, Deepsea Challenger akan menunaikan tugas yang lain yakni menjadi alat bantu bagi para peneliti kelautan di Woods Hole Oceanographic Institution (WHOI) di Massachusetts, Amerika Serikat. Penyerahan ini akan dilakukan pada Juni 2013 mendatang.
Menurut Cameron, para pakar haruslah turun langsung ke dasar laut untuk mencari jawaban atas beberapa pertanyaan akannya. "Selama ini yang diketahui mengenai dasar laut berasal dari foto yang diambil bermil-mil jaraknya di permukaan. Dan biasanya ini adalah data kasar," ujar Cameron dalam diskusi beberapa waktu lalu di New York, AS, seperti dilansir Senin (29/4).
Cameron dan tim penjelajahnya melengkapi Deepsea Challenger dengan mekanisme mengapung terkini dan sistem penyimpanan energi. Ditambah dengan kamera, pencahayaan, dan beberapa fitur lain yang berperan sebagai pengumpul data.
Kesemuanya diterapkan ke Deepsea Challenger mengingat inilah perangkat perdana yang digunakan manusia hingga kedalaman sebelas kilometer di palung Mariana, Samudra Pasifik. Dalam perjalanan selama tujuh jam, tiga jam di antaranya dihabiskan Cameron bersama Deepsea Challenger untuk mengambil sampel biologi, mikrobiologi, astrobiologi, geologi kelautan, dan untuk keperluan riset geofisika.
Pemutihan pada Terumbu Karang, Kala Manusia Hancurkan Sendiri Benteng Pertahanan Alaminya
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR