Anda terpikat dengan vista bunga-bunga sakura bermekaran di beberapa negeri Asia seperti Jepang atau Korea? National Geographic Traveler siap mengajak ke sebuah lokasi selain dua negeri ini. Bahkan tempatnya relatif mudah dijangkau dengan jalan kaki.
Bila bepergian ke Taipei, ibu kota Taiwan atau Republic of China, pastikan Anda tiba di saat musim semi tengah berlangsung atau sedang dimulai, sekitar pertengahan Februari sampai Maret hingga awal April. Lantas silakan bertandang ke Chiang Kai-Shek (biasa disebut singkat CKS) Memorial Hall.
Di taman-taman yang ditata asri sekitar CKS Memorial Hall inilah Anda dapat menikmati keberadaan kebun sakura atau cherry blossom (Prunus serrulata). Dalam bahasa setempat dikenal sebagai cherry jepang alias cherry Asia Timur. Induknya bisa berasal dari Jepang, Korea, atau Cina daratan. Tampilan fisiknya adalah kelopak bunga berwarna pink atau bahkan putih belaka.
Dalam budaya Jepang, dikenal acara hanami. Pada saat pohon sakura (atau pohon ume dalam bahasa Jepang) memperlihatkan bunga-bunganya, masyarakat Jepang akan duduk-duduk untuk berpiknik di bawahnya dan bersantap siang ditemani sake.
Di masa periode Nara (710 – 794 Masehi), acara ini terbatas bagi kalangan bangsawan. Lalu dalam periode Heian (794 – 1185) semakin populer dan di periode Edo seluruh lapisan masyarakat Jepang terlibat dalam keriaan hanami atau menyimak sakura bermekaran.
Kini, menikmati pepohonan sakura bermekaran pun menjadi aktivitas yang menyenangkan bagi pejalan dari pelbagai penjuru dunia. Jadi jangan lewatkan kesempatan berkunjung ke taman sakura di Museum CKS saat berlangsung musim semi di Taiwan.
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR