Seperti diungkap BBC News India (18/06), pekan ini terjadi tanah longsor dan banjir yang disebabkan oleh angin musim atau monsoon. Daerah yang terpapar bencana adalah India Utara, termasuk negara bagian Uttarakhand, Himachal Pradesh dan Uttar Pradesh.
Di Uttarakand, wilayah yang disebut sebagai The Land of Gods—mengingat banyaknya kuil Hindu di seluruh kawasan ini—sekitar 30 ribu peziarah dikabarkan terjebak di tempat peribadatan. Beberapa orang dilaporkan hilang dan sebuah helikopter tersapu banjir.
Di luar kondisi banjir, India Utara menawarkan destinasi wisata menarik. Semisal Himachal Pradesh, beberapa titik unggulannya adalah Shimla, ibu kota dengan bangunan bergaya khas Inggris, rute kereta pegunungan Kalka – Shimla serta Kinnaur Kailash, gunung es sekitar 6.500 meter di atas paras laut yang disucikan umat Hindu dan Buddha.
Sementara Uttar Pradesh, terkenal di dunia pariwisata sebagai Destinasi Segitiga New Delhi – Agra – Jaipur. Anda dapat menikmati, di antaranya: Taj Mahal dan Red Fort (Agra), istana berwarna semu pink Hawa Mahal (Jaipur) serta Humayun Tomb dan Taman Arkeologi Mehrauli (New Delhi).
Sampai saat ini, disebutkan bahwa permukaan Sungai Gangga berada di atas batas normal dan hujan lebat juga mengguyur negara bagian Punjab dan Haryana. Di kalangan peziarah dan pejalan, kawasan ini terkenal dengan Kuil Emas di kota Amritsar dan seremoni penutupan perbatasan India - Pakistan di kota Attari dan Wagah.
Menginap semalam di wisma Sri Guru Ramdas Niwas yang terletak dalam kompleks Kuil Emas mampu memberikan pengalaman menarik soal kebersamaan antarpejalan dan peziarah dari berbagai belahan dunia.
Di India, angin musim, monsoon dan musim penghujan yang mengiringinya berlangsung sekitar Juni sampai September. Musim penghujan disebut bagus, bila persawahan dan tanaman pertanian mendapatkan limpahan air cukup sehingga menghasilkan panen bermutu tinggi. Tetapi disebut lemah bila tidak mampu mengairi sektor pertanian.
Di sisi lain, curah hujan tinggi menimbulkan dampak negatif seperti tanah longsor dan banjir. Bagi para pejalan yang ingin bepergian ke India, rasanya perlu “membaca” kapan musim hujan tiba. Siapa tahu sektor pariwisata terhenti sejenak denyutnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR