Mengapa ancaman justru ke kelompok usia yang menjadi ceruk pasar yang disasar produsen? Sejauh ini, manfaat minuman energi belum terbukti.
Dalam penelitian terakhir yang tertuang di jurnal kesehatan Pediatric disebutkan bahwa anak, remaja, dan dewasa muda yang mengonsumsi minuman energi secara berlebihan berpotensi menyimpan bahaya karena dapat memicu jantung berdebar, kejang, stroke, dan kejadian meninggal mendadak.
Apa sebenarnya minuman energi? Ia adalah jenis minuman ringan yang diharapkan dapat menambah energi dan kekuatan seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan mencegah kelelahan dan kantuk.
Di Indonesia, minuman energi digolongkan sebagai minuman kesehatan. Sebaliknya, di luar negeri, khususnya Amerika Serikat minuman energi digolongkan sebagai minuman ringan. Soalnya, ya itu tadi, dampak dan manfaat kesehatannya belum terbukti secara ilmiah.
Umumnya, minuman energi dipasarkan dalam kemasan botol kecil siap minum. Namun dalam perkembangannya, di Indonesia dilakukan ide kreatif untuk mengganti kemasan botol itu dengan sachet. Ide cemerlang ini bertujuan untuk menekan harga jual. Terbukti, minuman energi yang lebih laku dipasaran memang dalam bentuk sachet yang harus dicampur dengan air, biasanya air mineral, sebelum dikonsumsi.
Ancaman minuman energi berasal dari kandungan kafein yang berlebihan. Dari penelitian terungkap bahwa kandungan kafeinnya 14 kali lebih banyak dibandingkan dengan minuman jenis cola. Ini setara dengan meminum tujuh cangkir kopi! Bagi orang dewasa mungkin tak masalah. Namun, bagi anak atau remaja, bisa menimbulkan dampak kesehatan serius.
Rasanya perlu diberi peringatan di setiap minuman energi seperti peringatan bahaya di kemasan rokok.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR