Akhir pekan lalu (27/7), National Geographic Traveler menggelar bedah rubrik Portfolio bertajuk "Membuka Jendela Dunia" di Galeri Foto Jurnalistik Antara (GFJA), Pasar Baru, Jakarta.
Tampil sebagai moderator adalah editor foto Reynold Sumayku dan sebagai narasumber adalah fotografer Feri Latief dan Firdaus Fadlil. Feri kerap mengisi rubrik portfolio NG Traveler, karya terbarunya di rubrik ini diabadikan di Nusa Tenggara Timur, sementara Firdaus menyampaikan kisah visual tentang pergelaran musik Woodstock 1999.
Dengan durasi sekitar dua jam, peminat acara bedah rubrik NG Traveler tampak membeludak. Panitia pun melakukan antisipasi dengan menggelar tikar sebagai tempat duduk.
Reynold menjelaskan proses kurasi karya foto untuk dapat tampil dalam rubrik portfolio NG Traveler. Salah satu kriterianya: foto seri ini memaparkan masalah, mengajak pembaca berpikir, dan mendapat pencerahan.
Sementara Feri berbagi tips pendekatan photo story berupa foto esai dan foto seri. "Isinya bercerita tentang subjek yang sama," ujarnya. "Photo story ini mengandung unsur foto pembuka, isi, dan kesimpulan."
Untuk memulainya, disarankan peminta membuat photo story yang dimulai dari dekat atau tidak jauh dari rumah. "Mulai sekeliling rumah, kamar, dan melibatkan unsur personal," ujar Feri.
Firdaus yang banyak berkecimpung di dunia foto panggung menyebut, di era digital ini, kamera sangat memudahkan, lebih ringan dan mobilitas tinggi. "Sehingga cukup sesuaikan dengan kebutuhan, peralatan mana saja yang akan dibawa untuk memotret photo story," tukasnya.
Feri menambahkan, "Karena itu lakukanlah riset sebelum berangkat, termasuk bila tujuan itu kerap hujan atau banyak sungai, sehingga bisa dipilih kamera waterproof. Demikian pula bila naik gunung, sehingga tidak salah membawa peralatan yang berat."
Harapan kami, dengan acara bedah rubrik portfolio NG Traveler ini para pembaca dan penyuka fotografi mendapatkan bekal dalam mencoba berpartisipasi sebagai kontributor atau sebatas penikmat sekalipun.
Acara ditutup dengan berbuka bersama, berfoto serta kuis dan pembagian goodybag berisi cendera mata asli dari Redaksi kami. Sampai jumpa lagi!
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Jessi Carina |
KOMENTAR