Setelah sebelumnya melihat tiga perangkat yang dikendalikan otak manusia, ternyata teknologi Human Machine Interfaces (HMI) dapat diaplikasikan pada penyandang cacat dan membantu mereka melakukan aktifitas. Berikut beberpa perangkat selanjutnya yang dapat dikendalikan dengan sensor otak.
4. Mengendalkan kursi roda
Bagi penyandang cacat, kemampuan bergerak dengan menggunakan kekuatan pikiran dapat mengubah hidup mereka. Para ilmuwan bertahun-tahun bekerja bagaimana para penyadang cacat mengembalikan mobilitas meskipun kehilangan kendali atas tubuh mereka sendiri, namun memiliki kemampuan pikiran yang tajam.
Pada tahun 2009, ilmuwan Jepang di Toyota dan peneliti di laboratorium Riken memperkenalkan kursi roda pikiran. Di mana kursi roda dikendalikan dengan menggunakan topi sensor EEG untuk menangkap gelombang otak dan mengubahnya menjadi perintah terarah yang dalam 125 ribu perdetik dengan tingkat akurasi 95 persen.
Kemudian para ilimuwan dari Swiss Federal Institute of Technology, di Lausanne menambahkan apa yang mereka sebut "kontrol bersama" dalam konsep tersebut. Di mana perangkat lunak pada kursi roda menganalisa lingkungan di sekitarnya dan memadukan inforamsi tersebut dengan perintah otak si pengguna untuk menghindari benturan dengan benda saat kursi bergerak.
5. Mengendalikan organ tubuh "bionik"
Dalam beberapa kasus, Human Machine Interfaces (HMI) juga menjadi alat untuk menghubungkan beberapa bagian tubuh. Contohnya digunakan dalam teknologi bionik yaitu teknologi gerak yang biasa digunakan untuk membantu kerusakan sistem gerak pada tubuh yang rusak akibat kecelakaan atau penyakit lainnya.
Seperti yang terjadi pada salah satu prostetik (organ palsu) --alat yang menggantikan bagian tubuh yang hilang-- bahkan memberikan rasa sentuhan seperti lengan alami, karena berhubungan dengan sistem saraf si pemakai dengan penyambung tambahan pada anggota parsial. Anggota tubuh parsial tersebut mengirim sinyal sensorik ke otak pengguna, yang membuat pengguna mengoperasikannya dengan sentuhan.
Perangkat Canggih yang Dikendalikan oleh Pikiran lainnya di tautan ini
Penulis | : | |
Editor | : | Andri Donnal Putera |
KOMENTAR