Selesai liburan, pulang ke tanah air, sampai rumah malah pusing menghitung tagihan belanjaan di kartu kredit. Mungkin kalau bisa, belanjaan sekoper besar dikembalikan saja ke gerainya kembali. Belum lagi memikirkan bagaimana cara menyampaikan soal tagihannya kepada suami atau istri. Tambah runyam jadinya.
Konsultan senior dari Kantor Konsultan Keuangan Tatadana, Tejasari menegaskan agar penggunaan kartu kredit saat liburan hanya sebatas kebutuhan darurat semata.
Tejasari memberi tips agar meminimalkan penggunaan kartu kredit, gunakan hanya untuk kebutuhan darurat saja. Misalnya pengobatan di rumah sakit, beli tiket mendadak karena harus pulang segera di luar jadwal atau saat kehabisan uang tunai.
Menurut Tejasari, hindari penggunaan kartu kredit untuk belanja karena belanja adalah salah satu kegiatan dan pengeluaran yang bisa diperhitungkan sebelum berangkat.
"Hitung kebutuhan biaya di luar negeri, lakukan pembayaran di Indonesia untuk beberapa pengeluaran yang bisa dilakukan, seperti tiket pesawat, hotel, akomodasi," kata Tejasari.
Untuk pengeluaran di tempat seperti makan, minum, belanja, dan pembayaran lokal lainnya sebaiknya gunakan uang tunai. "Dengan cara ini kita juga meminimalkan biaya yang timbul akibat penggunaan kartu kredit," kata Tejasari.
Tentu Anda akan lebih kaget lagi jika jumlah tagihan di kartu kredit lebih dari yang diperhitungkan. "Ingatlah bahwa pembelian dengan kartu kredit akan dikenakan kurs yang lebih tinggi dibandingkan kurs normal di Indonesia," ujar Tejasari.
Untuk itu Tejasari menyarankan agar para nasabah berkonsultasi membahas rencana perjalanannya dengan pihak bank. "Tanyakan pada bank perbedaan nilai tukar mata uang di luar dan bandingkan dengan kurs di Indonesia. Pilihlah yang perbedaannya terkecil," ujar perempuan yang juga hobi mendaki gunung ini.
Untuk memudahkan transaksi di luar negeri, Tejasari menyarankan agar menggunakan kartu kredit yang berjaringan internasional, bukan yang nasional. "Bawa kartu kredit yang memiliki jaringan internasional dan dikenal baik secara internasional," ujarnya.
Banyak cerita, saat bertransaksi di luar negeri, kartu kredit kita ditolak dengan alasan tidak dikenal. Bisa juga diterima tapi dengan waktu verifikasi dan pemeriksaan yang cukup lama.
Tips paling penting adalah perhitungkan kebutuhan pengeluaran liburan di luar negeri dengan cermat. Carilah informasi sebanyak – banyaknya, seperti dari internet, biro perjalanan, termasuk dari teman yang sudah punya pengalaman menggunakan kartu kredit di luar negeri.
"Sebaiknya bawa kartu kredit dengan limit yang tidak besar, sesuaikan limit dengan kebutuhan pengeluaran di luar negeri," ucap Tejasari.
Bagi Anda yang hobi belanja, jangan terpukau harga murah di luar negeri. Bisa jadi, walau harganya lebih murah, bila beli dengan kartu kredit, dengan harga kurs bank yang lebih tinggi, justru akan lebih mahal harganya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR