Lukisan, patung, dan foto pria telanjang dari masa ke masa akan dipamerkan di Musee d'Orsay, Paris, dalam pameran berjudul "Masculin/Masculin". Sekitar 200 karya seni yang menampilkan tubuh pria mulai dari tahun 1800-an hingga sekarang, bisa disaksikan masyarakat umum di museum bergengsi itu.
Presiden Musee d'Orsay Guy Covegal, mengatakan bahwa tema tubuh pria sudah lama direncanakannya, sejak dia masih bekerja di salah satu museum di Kanada, 15 tahun lalu. "Saya menyarankan untuk melakukannya namun mendapat penjelasan hal itu akan ditentang," kenangnya kepada kantor berita AFP, seperti dilansir Rabu (11/9).
Dia menambahkan saat ini sudah mendapat sejumlah telepon untuk menanyakan rincian pameran yang baru berlangsung 24 September hingga 2 Januari mendatang. Walau diinspirasi oleh Museum Leopold di Wina, yang menggelar pameran lukisan pria telanjang tahun 2012 lalu, Covegal mengatakan hanya 20 lukisan yang sama yang akan dipajang di Paris.
Salah satunya adalah yang digunakan Museum Leopold sebagai iklan pameran, tentang tiga pemain sepak bola yang tampak bangga dengan maskulinitasnya. Poster itu memicu kontroversi di Wina dan bagian yang dianggap tidak pantas kemudian ditutup dengan warna merah.
Di Musee d'Orsay juga akan dipamerakan Dewa Yunani, Mercury, yang digambar dari belakang dengan mengenakan helm namun tidak berpakaian. Covegal menegaskan tidak semua seniman yang terlibat merupakan homoseksual, namun semuanya mengangkat tema memuji pria secara alami.
"Keindahan pria dan seluruh kejayaannya," jelasnya. Bagaimanapun pihak museum siap menghadapi kontroversi, termasuk kemungkinan unjuk rasa dari kelompok konservatif.
Menurut Covegal, pameran ditujukan untuk membuat orang berpikir, terhibur, dan tersentak jadi bukan untuk mengangkat agenda tertentu. "Ini bukan politis," tegas Covegal.
Peneliti Ungkap Hubungan Tanaman dan Bahasa Abui yang Terancam Punah di Pulau Alor
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR