Sekelompok peneliti dari Royal Melbourne Institute of Technology (RMIT) University, Australia, berhasil melakukan terobosan dengan melakukan riset untuk perangkat elektronik transparan yang lentur, bisa ditekuk-tekuk. Artinya, perangkat bak di film-film sains fiksi, seperti ponsel seperti karet, tablet yang bisa diputar-putar, dan bahkan pakaian yang memiliki beragam fungsi, semakin dekat dengan kenyataan.
Dalam laporan yang dipublikasikan di jurnal Asia Materials dari Nature Publishing Group, yang merupakan jurnal ilmiah terkemuka Asia Pasifik, para peneliti dari kelompok Functional Materials and Microsystems RMIT tersebut menyebutkan bahwa mereka telah mengembangkan metode baru untuk mentransfer elektronik dengan fungsi serbaguna.
Mereka berhasil membuat elektronik dapat ditransfer pada sebuah permukaan yang fleksibel, tidak lagi pada silikon padat yang biasanya digunakan. Kemampuan perangkat mikro dan nano elektronik untuk merasakan, menyekat, atau menghasilkan energi dikontrol oleh material oksida transparan tipis, sering kali lebih tipis dari 1/100 rambut manusia.
Material oksida ini sangat rapuh dan temperatur pemrosesan mereka, seringkali lebih dari 300 derajat Celsius, sampai saat ini menghambat penggunaan mereka pada perangkat elektronik fleksibel. Philipp Gutruf, ketua tim peneliti tersebut menyatakan, proses baru yang dikembangkan di RMIT bisa membuka potensi adanya perangkat elektronik fleksibel dengan fungsi penuh, sekaligus menyediakan cara baru bagi material tersebut untuk bertautan bersama-sama.
"Kami telah menemukan efek mikro tektonik di mana lempeng skala mikro dari material oksida saling bergeser satu sama lain, sama seperti lempeng geologi, untuk melepaskan tekanan dan menjaga konduktivitas elektrikal," ucap Gutruf.
Metode yang kami kembangkan ini, kata Gutruf, mengatasi tantangan saat menggabungkan material oksida pada perangkat elektronik yang bisa ditekuk, memberi jalan untuk perangkat elektronik konsumer fleksibel dan aplikasi menarik lainnya.
Madhu Bhaskaran, supervisor dan peneliti lain di kelompok tersebut menyatakan, pendekatan baru ini menggunakan dua material populer, yakni oksida timah indium transparan dan silikon serupa karet yang juga kompatibel secara biologis.
"Kemampuan untuk menggabungkan berbagai oksida dengan material kompatibel ini menghadirkan potensi untuk perangkat biomedis untuk memonitor atau menstimulasi sel syaraf dan organ. Ini merupakan kelebihan lain di samping dapat digunakan untuk perangkat elektronik konsumer dengan display fleksibel, sel surya, ataupun pengumpul energi lainnya," sebut Bhaskaran.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR