Wafatnya Mun'im Idries pada Jumat (27/9) membuat Indonesia kehilangan salah satu ahli forensiknya. Forensik, ilmu yang lekat dengan dunia kematian dan kejahatan, pada dasarnya berarti "diterapkan pada hukum".
Dan, ilmu forensik berarti penggunaan ilmu tersebut untuk membantu penegakan hukum. Berdasarkan Kamus Medis dari jurnal akademik www.iiste.org, forensik berarti ilmu dan praktik memeriksa bukti fisik dan menerapkan properti dari bukti tersebut untuk memecahkan isu legal. Terutama mengindentifikasi kejadian dan watak pelaku kejahatan.
Ilmu ini sendiri bukanlah hal baru dalam dunia manusia. Sejarah mencatat bahwa forensik sudah ada dari zaman kuno di mana bukti awalnya tertulis di Alkitab. Dalam (Judges 12:6) dikatakan Jephthah ingin membedakan antara pengikutnya dari Ephraimites saat mereka melintasi Yordania.
Ia meminta masing-masing pengikutnya untuk menyebutkan kata "shibboleth". Karena warga Ephraimites menyebut kata itu tanpa huruf "h", maka mudah mengindentifikasi pengikutnya.
Namun, pengembangan ilmu forensik baru terjadi setelah Edmond Locard dari Universitas Lyon, Prancis, memperkenalkan nilai penting dari Jejak Bukti pada tahun 1910. Menurut teorinya, pelaku kejahatan selalu membawa jejak dari tempat kejadian perkara. Sebaliknya, si pelaku juga pasti meninggalkan jejak kehadirannya.
Berangkat dari teori ini, berkembanglah ilmu dari forensik dengan pengenalan terhadap jejak darah, identifikasi racun dalam tubuh, balistik, sidik jari, pemeriksaan jenazah, melacak asam deoksiribonukleat (DNA), hingga analisa suara.
Penemuan mesin penganalisa suara macam Mark II Voice Analyzer dan Psychological Stress Evaluator, bahkan diklaim bisa mendeteksi getaran suara subyek yang tengah diinvestigasi dan "membaca" karakter suara yang berbohong.
Apa pentingnya ilmu forensik ini? Menurut kontributor majalah kejahatan di AS, Brian Marriner, forensik penting untuk menemukan kebenaran sejati, tanpa adanya ketakutan dan bias. Masa depan ilmu ini pun makin tidak terbatas dan di luar bayangan manusia. Dalam prediksi Marriner, berkat ilmu forensik, kejahatan di masa depan akan bisa terdeteksi sebelum terjadi. Bukannya sesudah kejadian berlangsung seperti saat ini.
Sejarah Migrasi Manusia Modern di Indonesia Terungkap! Ada Perpindahan dari Papua ke Wallacea
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR