Letusan phreatik Gunung Tangkuban Parahu yang terjadi Sabtu (5/10/2013) pukul 06.21 WIB pagi tadi terbilang kecil. Namun, akibat letusan kecil tersebut, ternyata membuat lubang baru di dasar kawah ratu dengan diameter mencapai 10 meter.
"Sekarang ada lubang besar dengan diameter sekitar 10 meteran. Ini lubang baru," kata pejabat pelaksana bidang penyelidikan pengamatan gunung api PVMBG, Gede Swandika, saat ditemui di Pos pengamatan Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (5/10/2013).
Kendati demikian, lubang tersebut diakuinya tidak sebesar hasil letusan phreatik Gunung Tangkuban Parahu sebelumnya yang terjadi pada bulan Februari dan Maret 2013 lalu.
Pada letusan sebelumnya, kata Gede, di bulan Februari 2013 terbentuk lubang dengan diameter sebesar 20 meter. Sementara letusan terbesar di bulan Maret 2013, terbentuk lubang dengan diameter hingga 25 meter. "Tapi masih dalam komplek yang sama di kawah ratu. Seperti membentuk segitiga," bebernya.
Menurut Gede, letusan yang terjadi hari ini juga terbilang kecil, jauh lebih kecil dari letusan di bulan Februari dan Maret 2013 lalu. "Lebih besar pada bulan Maret karena produksi materialnya lebih banyak berisi pasir. Kalau sekarang hanya uap-uap air dan belerang," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Gunung Tangkuban Parahu yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik berupa letusan phreatik pada Sabtu (5/10/2013) pukul 06.21 WIB pagi tadi.
Menurut keterangan dari Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana (PVMBG) M. Hendrasto, akibat letusan Gunung Tangkuban Perahu tersebut, PVMBG menaikan status Gunung wisata tersebut dari normal (level I) menjadi Waspada (level II).
"Letusan terjadi pukul 06.21 WIB, kita menetapkan status Waspada pada pukul 06.30 WIB," kata Hendrasto, saat ditemui di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Sabtu.
Letusan yang terjadi, kata Hendrasto, berupa sebaran abu vulkanik yang menyebar ke udara hingga radius 500 meter ke arah barat kawah pusat atau dikenal dengan kawah ratu. "Letusannya terjadi di Kawah Ratu," tegasnya.
Sebagai bentuk antisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, PVMBG merekomendasikan Gunung Tangkuban Parahu ditutup dan tidak boleh didekati pengunjung sejauh radius 1,5 kilometer dari Kawah Ratu.
"Direkomendasikan untuk tutup sementara, tidak boleh ada pengunjung atau pedagang yang mendekat ke kawah," pungkasnya.
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Singapura, Ericssen |
KOMENTAR