Komet ISON diperkirakan akan mempersembahkan kecerlangan luar biasa bagi penduduk Bumi pada 28 November 2013. Ia berada pada jarak terdekatnya dengan Matahari, sekitar 800 - 1,2 juta mil.
Jika ia mampu bertahan dari terpaan gaya tidal dan radiasi Matahari, maka ia akan menyajikan pertunjukan yang spektakuler dengan menjadi benda langit yang dapat terlihat sangat terang dengan mata telanjang pada dini dan senja hari, terutama jika dilihat dari Bumi belahan utara.
Ia disebut-sebut akan menjadi komet paling terang yang manusia pernah lihat dalam 50 tahun terakhir ini. Ekor debu dan gasnya akan terpancar memanjang menghiasi langit mulai November nanti hingga beberapa minggu sesudahnya.
Namun, seorang astronom dari FACom, Ignacio Ferrin, menyatakan bahwa komet ini akan mengalami kematian. Sebabnya, ISON menunjukkan beberapa perilaku dari komet-komet yang akhirnya hancur atau berdisintegrasi. "ISON menunjukkan perilaku menyimpang," kata Ferrin.
Ia kemudian melanjutkan, "Cahaya melengkung dari komet ini menampilkan event yang melambat dengan karakter kecerlangan konstan dengan tidak ada indikasi peningkatan kecerlangan." Penurunan ini, dikatakan Ferrin, dimulai pada 13 Januari 2013 lalu dan berlangsung hingga September 2013. Sementara kecerlangannya bertahan sekitar 270 hari atau sekitar sembilan bulan.
Ferrin bisa menyatakan hal ini setelah melihat contoh dua komet yang juga menampilkan ciri sama: komet C/1996 Q1 Tabur dan komet C/2002 O4 Hönig. "Mengejutkan bagi saya adalah dua komet ini menghilang atau berdisintegrasi," ujarnya lagi.
Ferrin juga membandingkan sinar melengkung dari ISON dengan delapan komet yang berdisintegrasi lainnya. Sehingga ia mengambil kesimpulan bahwa ISON masuk dalam "zona bahaya". Meski demikian, belum ada teori pasti yang bisa menyebabkan perilaku yang ditampilkan para komet itu.
ISON ditemukan dua orang astronom Rusia yang bekerja dalam program International Scientific Optical Network (ISON), yakni Vitali Nevski dan Artyom Novichonok. Komet ini digaungkan menjadi benda langit yang dapat terlihat sangat terang dengan mata telanjang pada dini dan senja hari.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Kontributor Semarang, Nazar Nurdin |
KOMENTAR