Gohar dan tim menganalisis kumpulan fosil itu, seperti potongan tengkorak, rahang, gigi, tulang belakang, dan rusuknya. Mereka menemukan bahwa P. anubis yang teliti ini beratnya mencapai 600 kilogram, dan merupakan jenis paus paling awal di Afrika dibandingkan dengan kelompok paus semiakuatik protocetids lainnya.
P. anubis ini memiliki fitur yang paling primitif. Para peneliti memaparkan, ada fitur anatomi baru dan strategi makan yang baru diketahui. Misalnya, paus purba ini meemimiliki gigi seri dan taring yang berguna untuk menangkap, melemahkan.
Paus ini juga bisa menahan mangsa yang lebih cepat seperti ikan, dan kinerjanya masih belum dipahami. Para peneliti meyakini, mangsa tersebut akan dipindahkan ke gigi pipi untuk dikunya menjadi potongan-potongan kecil dan ditelan.
"Fitur unik dari tengkorak dan mandibula menunjukkan kapasitas untuk pemrosesan mekanik oral yang lebih efisien daripada kondisi khas protocetid, sehingga memungkinkan gaya makan raptorialnya kuat," tulis Gohar dan tim.
Baca Juga: Temuan Paus Purba Berkaki Empat Pernah Menjelajahi Darat dan Laut
Selain itu, otot-otot besar di kepalanya dapat memberi paus itu tenaga gigitan yang kuat, yang memungkinkannya untuk menangkap mangsa yang besar dalam gertakan dan gigitan.
"Kami menemukan betapa rahangnya yang begitu ganas, mematikan, dan kuat mampu merobek berbagai mangsa," kata Gohar, dikutip dari LiveScience.
Menurut Hesham Sallam, anggota lain dalam penelitian dari Mansoura University, paus purba ini menimbulkan pertanyaan seperti seperti apa ekosistem purba di Mesir, bagaimana asal-usulnya, dan bagaimana koeksistensinya paus purba bisa muncul di Mesir.
Baca Juga: Paus Abu-abu Membuat Rekor Baru, Berenang Lebih dari Separuh Bumi
Source | : | Reuters,Live Science,Guardian |
Penulis | : | 1 |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR