Herr telah mengkhususkan diri dalam mempelajari banyak spesies katak bertaring di seluruh Asia Tenggara. Dia melakukan kerja lapangan yang ekstensif di sana.
Deskripsi Herr tentang katak bertaring mindoro ini melanjutkan tradisi panjang penelitian lapangan KU ke dalam keanekaragaman hayati herpetologis Filipina dan Asia Tenggara, menurut penasihat fakultasnya, Rafe Brown. Profesor ekologi dan biologi evolusioner sekaligus kurator yang bertanggung jawab atas Divisi Herpetologi dari Biodiversity Institute and Natural History Museum itu memuji hasil kerja keras Mark Herr.
"Penemuan Mark memperkuat pelajaran yang telah kami pelajari berulang kali selama bertahun-tahun --hal-hal yang kami pikir kami ketahui, dikombinasikan dengan informasi baru, muncul untuk mengajari kami sesuatu yang sama sekali tidak terduga," ucap Brown.
Baca Juga: Mirip Cokelat Harry Potter, Temuan Katak Spesies Baru di Papua Nugini
"Satu abad yang lalu, profesor KU Edward Taylor mengidentifikasi populasi Pulau Mindoro itu sebagai katak bertaring acanth, spesies yang sama seperti yang dia sebutkan, beberapa tahun sebelumnya, dari Pulau Palawan —penetapan yang sangat tidak masuk akal," tuturnya.
"Perbesar seratus tahun ke depan, dan kami menemukan dengan teknologi baru, informasi genetik, dan data bioakustik bahwa populasi kedua pulau itu sebenarnya sangat terdiferensiasi dengan baik, seperti yang kami perkirakan. Tapi tidak secara morfologis; karakteristik fisik mereka tidak menyimpang. Ini adalah kasus di mana pembentukan spesies tidak disertai dengan diferensiasi morfologis —yang disebut 'spesiasi samar.'"
Mark Herr dan rekan-rekan penelitinya telah mempublikasikan laporan studi atas penemuan spesies baru katak bertaring ini di jurnal Ichthyology & Herpetology terbitan 2021. Herr mengatakan taring katak itu kemungkinan digunakan dalam pertempuran untuk akses ke situs-situs kawin utama dan untuk melindungi diri dari pemangsa. Yang mengkhawatirkannya, katak kertaring mindoro ini, sebagai katak sungai, terkadang diburu oleh orang-orang untuk dimakan.
Baca Juga: Penemuan Terbaru: Katak Renda Piasak dari Kalimantan yang Bisa Menyamar
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR