Sampel genetik katak tersebut, yang secara ilmiah kini dinamakan sebagai Limnonectes beloncioi atau umumnya dikenal sebagai katak bertaring mindoro, telah dikumpulkan bertahun-tahun yang lalu oleh para ilmuwan KU yang bekerja di lapangan di Pulau Mindoro di Filipina tengah. Namun sampel-sampel tersebut belum sempat dianalisis hingga baru-baru ini. Karena kemiripan fisiknya yang hampir identik dengan katak bertaring di Pulau Palawan, yang disebut katak bertaring acanth, ia dianggap sebagai spesies yang sama.
"Anda dapat melihat dua hal yang berbeda, tetapi bagi mata manusia tanpa penyelidikan intensif, keduanya mungkin tampak sama," kata Herr.
"Jadi, kami melakukan pengukuran ratusan katak ini—berapa panjang jari mereka secara spesifik, seberapa lebar ujung jari kaki mereka, panjang satu segmen tertentu dari kaki mereka, diameter mata mereka—untuk membandingkan populasi secara statistik, bahkan jika kami pikir mereka terlihat sama" tuturnya.
Baca Juga: Spesies Baru Katak Labu Ditemukan, Bisa Berpendar dan Sangat Beracun
"Kami menjalankan analisis statistik pada bentuk dan ukuran tubuh, termasuk analisis komponen utama yang menggunakan semua pengukuran sekaligus untuk membandingkan morfologi katak dalam ruang multivariat. Lagi pula, sama seperti para ilmuwan sebelum kami, kami tidak menemukan apa pun untuk membedakan katak-katak itu berdasarkan bentuk tubuh dan ukurannya.”
Namun, karena katak bertaring menghuni pulau-pulau yang dipisahkan oleh bermil-mil lautan, para peneliti meragukan bahwa mereka adalah spesies yang sama. Sebagian alasanya adalah karena katak-katak tersebut memiliki suara panggilan yang berbeda. Jadi, para peneliti memutuskan untuk menganalisis genom katak-katak tersebut dan menentukan bahwa katak bertaring mindoro memenuhi syarat sebagai spesies tersendiri.
"Kami menjalankan analisis genetik katak ini menggunakan beberapa penanda genetik spesifik, dan kami menggunakan model jam molekuler hanya untuk mendapatkan perkiraan yang sangat mendasar berapa lama kami berpikir bahwa katak ini mungkin telah terpisah satu sama lain," ujar Herr.
"Kami menemukan mereka terkait satu sama lain, mereka adalah kerabat dekat satu sama lain, tetapi kami menemukan mereka telah terpisah selama dua hingga enam juta tahun --ini adalah waktu yang sangat lama untuk katak-katak ini. Dan sangat menarik bahwa mereka masih terlihat sangat mirip tetapi terdengar berbeda.”
Baca Juga: Spesies Baru Katak Pucat Pantai Selatan Ditemukan di Hutan Garut
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Source | : | SciTechDaily |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR