Saat pengawetan spesimen dengan etanol memang mengusir bakteri dan jamur tapi menghilangkan warna.
Seperti Bathymicrops sp yang polos dan pucat saat disiapkan sebagai spesimen dan berwarna coklat seperti ikan dewasa. Tapi sebetulnya larva itu tampak seperti mengenakan kostum badut dengan bintik-bintik putih dan oranye besar di tubuhnya yang berwarna biru. Dalam spesimen etanol, sirip dada terlihat lembut seperti hantu, sedangkan larva yang hidup memiliki sirip yang flamboyan, runcing dan berbintik. Fungsi perwarnaan belum diketahui, menurut Nonaka, tapi itu juga bisa jadi trik fusi berkedip.
Pada spesimen larva, para ilmuwan dapat mengamati beberapa struktur sebagai bukti perilaki. Tapi pengamatan bawah laut dapat menunjukkan apa yang sebenarnya mereka lakukan ketika masih hidup. Larva Ariosoma fasciatum memang berbeda dengan yang dewasa. Tapi sebuah foto menunjukkan bahwa ia berenang seperti ikan dewasa dengan tubuh panjangnya yang bergelombang ke samping. Meskipun lebih langsing sebagai larva, ia memiliki gerakan dewasa.
Baca Juga: Cacing Es Berkembang dan Tinggal di Gletser, Ilmuwan: Ini Paradoks
Pengamatan bawah laut juga dapat mengungkapkan asosiasi larva dengan hewan laut lainnya, termasuk hewan kecil lain yang juga mengendarai arus. Misalnya larva Brama orcini mungil yang tertangkap kamera sedang menunggangi ubur-ubur. Meskipun larva ikan terlihat berlindung di tentakel ubur-ubur, menumpang di atas ubur-ubur tampak seperti perubahan aneh pada perilakunya. Para peneliti tidak mau berspekulasi lebih lanjut.
Dengan mengetahui di mana larva ikan dari spesies tertentu hidup, para peneliti dapat memberikan saran yang lebih baik, bagaimana mengelola ekosistem laut tempat ikan bergantung untuk bertahan hidup.
Perencanaan konservasi juga membutuhkan pengetahuan tentang perilaki. Maka, memotret ikan larva dan membuat spesimen mereka tersedia untuk diidentifikasi amat berarti bagi peneliti. Supaya bisa menangani adaptasi dan perilaku ikan untuk bertahan hidup di alam liar.
Baca Juga: Spesies Ikan yang Amat Hitam Ditemukan, Bisa Serap 99,9 Persen Cahaya
Penulis | : | Fikri Muhammad |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR