Bandara menjadi salah satu fasilitas penting yang dimiliki suatu negara. Ia ibarat gerbang masuk udara yang menghubungkan dengan dunia luar, antarpulau, antarbenua.
Baru-baru ini, Airports Council International (ACI), organisasi nonprofit dunia yang membidangi bandara, merilis 50 bandara tersibuk di dunia. Perhitungan urutan bandara berdasarkan lalu lintas penumpang, meliputi banyaknya penumpang yang lepas landas dari bandara, mendarat, dan transit.
Dikutip dari aviationbusinessme.com, Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang ada di Cengkareng, Indonesia, masuk dalam daftar sebagai 10 bandara tersibuk di dunia. Bandara ini menempati urutan kesepuluh dengan jumlah lalu lintas penumpang sebanyak lebih dari 29 juta orang.
Berikut daftar bandara tersibuk di dunia menurut Airports Council International.
Hartsfield Jackson Atlanta International Airport, Amerika Serikat
Meski mengalami penurunan lalu lintas penumpang sebesar 0,8 persen dari tahun sebelumnya, Hartsfield Jackson International Airport di Atlanta, Amerika Serikat, menempati urutan pertama bandara paling sibuk di dunia. Pada semester pertama tahun 2013, lalu lintas penumpang tercatat sebanyak 46.603.274 orang.
Beijing Capital International Airport, Cina
Urutan kedua bandara tersibuk di dunia ditempati oleh Beijing Capital International Airport di Cina. Tercatat, lalu lintas penumpang sebanyak 40.793.384 pada semester pertama tahun 2013 dengan pertumbuhan 3,6 persen per tahun.
London Heathrow Airport, Inggris
London Heathrow Airport menjadi bandara tersibuk ketiga di dunia. Sebanyak 34.414.926 lalu lintas penumpang terjadi di dalam bandara hingga pertengahan tahun 2013, meningkat 2,4 persen dari tahun sebelumnya.
Dubai International Airport, Uni Emirat Arab
Kepadatan bandara di Dubai melonjak dari urutan kesepuluh pada pertengahan tahun lalu menjadi urutan keempat. Bandara mencatatkan kepadatan lalu lintas sebanyak 32.662.103 penumpang pada semester pertama tahun 2013, meningkat sebanyak 16,9 persen.
Los Angeles International Airport, Amerika Serikat
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR