Kantor Pos Selandia Baru mengurangi jadwal pengiriman surat, karena perubahan pilihan media berkomunikasi. Saat ini konsumen lebih memilih untuk melakukan komunikasi melalui media elektronik dan semakin banyak meninggalkan kebiasaan mengirim surat.
Dalam kesepakatan dengan pemerintah, enam hari pengiriman pos di daerah perkotaan akan dikurangi menjadi tiga hari. Sementara di daerah pedesaan, di mana konsumennya masih tergantung terhadap surat, jadwal pengiriman pos akan dipertahankan selama lima hari dalam sepekan.
Kantor Pos Selandia Baru mengatakan langkah tersebut dibutuhkan untuk mempertahankan kondisi keuangan.
"Perubahan dalam jumlah frekuensi pengiriman tak dapat dihindarkan karena penurunan volume surat secara terus-menerus," jelas pernyataan Kantor Pos Selandia Baru.
Pernyataan itu juga menambahkan ketika volume pengiriman parsel "meningkat hampir tiga juta sejak 2006," volume pengiriman surat pada periode yang sama turun sampai 30%.
Tetapi sampai saat ini, tak dijelaskan bagaimana kebijakan tersebut akan berdampak pada pengurangan karyawan.
Menteri Komunikasi dan Informasi Teknologi, Amy Adam, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jumlah pengiriman pos di Selandia Baru menurun 8% per tahunnya. Dia mengatakan bahwa jika tidak akan perubahan perjanjian antara pemerintah dengan kantor pos, maka subsidi dari pemerintah kemungkinan akan dibutuhkan.
Penulis | : | |
Editor | : | Oik Yusuf |
KOMENTAR