WWF-Indonesia serta didukung sejumlah elemen lembaga masyarakat —seperti Yayasan KEHATI, Pandu Pertiwi, dan SIDA (Sweden International Development Agency)— menggagas sebuah acara kompetisi tingkat nasional anak dan remaja untuk pembangunan berkelanjutan bertajuk "Bumiku Rumahku".
Pada Millennium Summit Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) pada tahun 2000, 193 anggota PBB dan 23 organisasi internasional bersama-sama menyepakati delapan butir tujuan pembangunan internasional atau yang lebih dikenal sebagai Millennium Development Goals (MDGs).
Kedelapan tujuan tersebut mencakup menanggulangi kemiskinan dan kelaparan; tercapainya pendidikan dasar untuk semua; mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan; menurunkan angka kematian anak; meningkatkan kesehatan ibu; memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya; memastikan kelestarian lingkungan hidup; serta mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan.
Percepatan pembangunan MDG di Indonesia melatarbelakangi konferensi serta kompetisi "Bumiku Rumahku". Dengan jumlah penduduk yang diperkirakan sekitar 247,6 juta jiwa di 2015, Indonesia dituntut tetap menyeimbangkan antara pertumbuhan, pemerataan kesempatan, dan penjagaan kualitas lingkungan.
Konferensi yang berlangsung selama tanggal 5 – 7 November ini bertujuan akhir menghasilkan sebuah "Deklarasi Pembangunan Berkelanjutan dari Anak dan Remaja Indonesia bagi Bangsa dan Dunia". Sementara kompetisinya terbagi atas dua kategori: anak (kelompok pelajar usia 10-12 tahun) dan remaja (kelompok pelajar usia 13-15 tahun).
Menurut Direktur Advokasi dan Komunikasi WWF-Indonesia Nyoman Iswarayoga, proyek yang ditawarkan untuk pembangunan berkelanjutan berupa aksi nyata yang telah dilakukan para siswa SD dan SMP ini di lingkungan sekitar mereka, baik lingkungan sekolah maupun masyarakat.
Ia pun berkata seluruh pihak penyelenggara berharap langkah kecil ini dapat diikuti oleh langkah-langkah besar selanjutnya. Untuk pembangunan berkelanjutan.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR