Mendaki Pegununungan di Himalaya yang diselimuti oleh salju tebal memang membutuhkan proses yang panjang dan rumit. Apalagi bagi para pendaki yang tinggal di daerah tropis. Seperti semua tim yang mendaki Ama Dablam, tim Gapai Tinggi yang terdiri dari empat pendaki Indonesia, juga melakukan kegiatan aklimatisasi dengan cara mendaki hingga titik tertentu, dan kembali lagi ke tempat yang rendah.
Seperti yang dilakukan oleh Taufan Hidayat dan Fedi Fianto yang pada tanggal 11 November melakukan aklimatisasi dengan mendaki dari Base Camp (4.600 mdpl) hingga mencapai Camp 1 di ketinggian 5.639 mdpl. Dua anggota tim lainnya, yaitu Arief Hidayat serta Nikk, memutuskan untuk tidak melakukan pendakian karena pertimbangan kesehatan yang kurang prima.
Setelah itu, pada 12 November kedua pendaki melakukan pendakian ke arah Camp 2 (5.944 mdpl). Berdasarkan penjelasan tim, mereka mendaki sampai mencapai ketinggian sekitar 5800 meter dan kemudian turun kembali ke kemah induk.
Saat beristirahat di Base Camp, menjelang siang hari di hari ke-16 ekspedisi, Taufan merasa dadanya sakit dan menyadari gejala HAPE (High Altitude Pulmonary Edema). Bersama Arief Hidayat yang sejak awal merasa kurang sehat, keputusan pun akhirnya diambil: “Setelah berpikir panjang dan sangat berat hati, mereka memutuskan untuk turun (ke Kathmandu),” ungkap Cak Lukik, manajer tim, melalui pesan singkatnya pada tanggal 14 November lalu.
Rencananya, hari ini Fedi dan Nikk memutuskan untuk melanjutkan aklimatisasi dengan mendaki ke Camp 1 lalu dilanjutkan kembali ke Camp 2. Proses aklimatisasi masih akan berlangsung, dan tim akan melakukan pendakian menuju puncak pada 20 November 2013.
Saat ini cuaca diramalkan akan cerah dalam beberapa hari kedepan, dan beberapa tim ekspedisi dari mancanegara juga melakukan rencana pendakian ke puncak. Salah satunya adalah Alpenglow Expeditions dari AS yang dipimpin oleh Adrian Ballinger. Berdasarkan informasi yang didapatkan dari Instagram, 3 Sherpa dari tim mereka sudah mencapai puncak Ama Dablam hari ini. Sisa tim akan melakukan pendakian menuju puncak, esok hari.
Penulis | : | |
Editor | : | Yoga Hastyadi Widiartanto |
KOMENTAR