Predator umumnya kesulitan untuk berpindah habitat, karena cara mencari makan di habitat yang berbeda tentu tidak sama. Penguin misalnya. Mereka perenang yang hebat dan sangat tangkas mencari ikan. Namun saat di darat, mereka tidak bisa apa-apa. Di laut, siapa yang tidak takut dengan hiu putih raksasa. Tapi coba tempatkan ia di gurun tandus. Ia akan jadi santapan semua hewan.
Beberapa predator memang bisa berpindah antara hidup di air dan di darat. Tetapi jarang ada yang mampu berburu sama hebat baik saat di darat ataupun di air. Tetapi ada satu hewan yang sangat mampu beradaptasi di dua dunia, yakni Alpine newt (Ichthyosaura alpestris). Sebagai hewan amfibi, ia terbiasa hidup di darat dan di air.
Meski predator lain ada juga yang bisa mencari mangsa di darat ataupun di air, umumnya mereka tetap memiliki preferensi tertentu. Kodok misalnya. Mereka memang menghabiskan banyak waktu di air, namun hewan ini mencari makan di darat.
Tetapi tidak dengan Alpine newt. Menurut Egon Heiss, peneliti dari University of Vienna, Austria, Alpine newt menggunakan teknik berburu dan cara makan yang sama saat mencari mangsa di air dan di darat.
Kemampuan hewan ini mencari mangsa di manapun tanpa ada perubahan anatomi tubuh terkait, berpotensi menjelaskan bagaimana hewan zaman dahulu kala mampu bertahan di luar air. Sejauh ini, penelitian terkait transisi dari air ke darat umumnya fokus ke perubahan anatomi. Misalnya peralihan dari sirip ke kaki. Tetapi ternyata kemampuan untuk mengubah perilaku juga penting untuk diamati.
Penulis | : | |
Editor | : | Deliusno |
KOMENTAR