Sudah saatnya sebuah rumah berkesinambungan dengan lingkungan, untuk menurunkan dampak negatif pada rumah dan lingkungannya.
Kini "ekologi" tidak hanya sekadar ilmu lingkungan, tetapi juga berkembang menjadi ilmu yang mempelajari hubungan sebab-akibat antara manusia dengan lingkungannya. Interaksi keduanya membuat siklus kehidupan yang saling berdampingan dan berkesinambungan.
Dewasa ini, interaksi antara manusia dengan lingkungannya kembali digulirkan. Sayangnya yang didengung-dengungkan itu menyangkut hal negatif akibat ulah manusia terhadap lingkungannya. Salah satu isu yang sedang hangat adalah isu pemanasan global atau peningkatan suhu Bumi. Ini sebagai akibat dari terperangkapnya gas CO2 di permukaan Bumi.
Proses yang biasa disebut dengan efek rumah kaca ini lantas dihubung-hubungkan dengan perubahan iklim yang menjurus ke hal ekstrem, yakni bencana alam, meningkatnya tinggi muka air laut, udara yang semakin panas, kelangkaan sumber air dan makanan, sampai timbulnya berbagai ancaman penyakit. Tentang efek negatif itu, yang disalahkan lagi-lagi manusia penghuni Bumi.
Bagaimana hal itu terjadi? Dalam membangun komunitas dan lingkungan, manusia sering melakukan pembangunan yang tidak memperhatikan lingkungannya. Kebutuhan akan tempat tinggal berefek menggerus lahan-lahan hijau yang semula untuk resapan air atau sumber udara sehat. Gaya hidup modern berdampak pada pengerukan sumber daya alam hingga batas yang sulit terkontrol. Ini semua berpotensi merusak lingkungan, sehingga menghasilkan efek-efek negatif seperti di atas.
Kini sudah saatnya kita peduli pada lingkungan. Rumah tempat kita tinggal adalah bagian dari lingkungan yang sudah seharusnya kita lestarikan. Salah satu langkah untuk pelestarian lingkungan itu adalah membangun bangunan berkonsep ekologis. Rumah yang demikian ini pada dasarnya memperhatikan sumber daya alam sebagai kesatuan dari lingkungan yang akan dibentuk.
Istilah green design, sustainable design, ecological design adalah tren bentuk yang memang harus dikedepankan. Ini bukan semata-mata untuk “gaya-gayaan”, tetapi keadaan yang mengharuskan rumah tinggal kita dirancang sedemikian. Desain yang tepat serta memperhatikan iklim dan lingkungan akan berdampak positif pada kualitas hidup penghuni rumah.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR