Hong Kong telah memberikan konfirmasi mengenai adanya kasus kedua flu burung H7N9 pada manusia, beberapa hari setelah mengumumkan kasus pertama. Ini sangat meningkatkan keprihatinan bahwa virus itu menyebar ke luar Cina daratan.
Departemen Kesehatan Hong Kong hari Jumat (6/12) malam mengatakan, seorang laki-laki berusia 80 tahun yang bermukim di kota tetangga Shenzhen, yang dirawat karena penyakit kronis diketahui mengidap virus flu burung tersebut.
Sebanyak 19 orang yang diketahui melakukan kontak dengan sang pasien semenjak ia tiba di Hong Kong serta dirawat di RS Tuen Mun, pada 3 Desember yang lalu — kini dikarantina.
Otoritas Hong Kong telah memantau H7N9 dengan cermat sejak virus itu ditemukan pertama kali pada bulan April. Penyakit menular membangkitkan kekhawatiran besar di Hong Kong, kota berpopulasi 7 juta yang pernah memiliki sejarah wabah virus. Hong Kong merupakan tempat di mana virus SARS menewaskan 299 orang satu dasawarsa lalu. SARS juga menewaskan ratusan orang di negara lain.
Kasus flu burung yang terjadi hampir semuanya di Cina daratan. Di Taiwan ada satu kasus.
Penyebaran virus itu juga tampaknya berkurang sejak pihak berwenang Cina menyembelih ternak setelah terjadinya wabah pertama.
Menurut data dari laporan World Health Organization (WHO), virus flu burung biasanya menyebar di antara burung dan hanya baru-baru ini mulai untuk menjangkiti manusia. (Baca di sini)
Sejauh ini sudah 136 orang di 12 provinsi di Cina yang terinfeksi oleh virus, dan menewaskan 45 orang dari mereka.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR