Menjelang Tahun Baru, tempat-tempat yang menjadi favorit untuk melewati malam pergantian tahun sudah mulai penuh. Di Bandung, kepadatan wisatawan ini sudah mulai terasa. Sementara di Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi, sudah puluhan ribu orang menyeberang menuju Bali.
Meningkatnya jumlah wisatawan yang akan merayakan malam pergantian tahun di Kota Bandung dan sekitarnya terlihat dari makin macetnya ruas-ruas jalan di Kota Bandung.
Berdasarkan pantauan Kompas, dalam beberapa hari terakhir, sejak pagi hingga sore, berbagai jenis kendaraan, baik pribadi maupun bus pariwisata, memadati jalan-jalan utama, seperti Jalan Merdeka, Jalan Ahmad Yani, Jalan Supratman, Jalan Diponegoro, dan Jalan Juanda.
Kemacetan juga terjadi di ruas jalan yang di pinggirnya berjejer outlet-outlet atau toko pakaian, seperti di Jalan RE Martadinata. Selain di kawasan tersebut, kemacetan juga terjadi di Jalan Setiabudi yang menuju obyek wisata Gunung Tangkubanparahu dan air panas alam Ciater.
Kepala Divisi Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Bandung, Kenny Dewi Kanisari memprediksi jumlah wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri, yang datang ke Kota Bandung selama Desember hingga Tahun Baru mencapai lebih dari 1 juta orang. Hingga November 2013, jumlah wisatawan yang datang mencapai 4,9 juta orang.
”Harus diakui, Kota Bandung memang menjadi favorit setiap perayaan pergantian tahun. Karena itu, seperti tahun sebelumnya, saya optimistis jumlah wisatawan yang datang selama Desember hingga Tahun Baru bisa lebih dari sejuta orang,” kata Kenny.
Kepadatan wisatawan itu juga terlihat dari tingginya okupansi hotel-hotel di Bandung. Corporate Public Relations Manager Hotel Grand Royal Panghegar Restina Setiawan mengatakan, tingkat keterisian kamar di hotel tersebut untuk tanggal 29-31 Desember 2013 sekitar 80 persen.
Kondisi serupa terjadi di Hotel Santika Bandung. Tingkat keterisian kamar di hotel tersebut telah mencapai 100 persen sejak awal bulan Desember.
”Semua kamar di Hotel Santika yang jumlahnya 76 kamar sudah terisi semua oleh wisatawan,” kata General Secretary Hotel Santika Martini Santos, pekan lalu.
Penyeberangan penuh
Arus kendaraan ke Bali selama liburan akhir tahun bertambah padat pada Sabtu (28/12). Sejak pagi, ratusan mobil pribadi dan bus pariwisata mengantre menyeberang di pelabuhan itu menuju Gilimanuk, Bali.
Sejumlah pengemudi bahkan harus menanti hingga berjam-jam untuk bisa menyeberang. Tempat parkir pelabuhan yang biasanya kosong pun terisi jajaran kendaraan. Suryono (34), misalnya, harus menanti dua jam lebih untuk bisa masuk ke kapal. Banyaknya jumlah mobil penyeberang membuat antrean panjang. Padahal, pada hari biasa, kendaraan hanya butuh 10 menit antre untuk masuk kapal.
Padatnya penumpang juga membuat bongkar muatan lebih lama. Jika biasanya kapal hanya butuh waktu 10 menit untuk membongkar muatan, kini bisa 20 menit karena banyaknya mobil dan motor yang antre keluar. Proses masuk kapal pun juga makan waktu.
Berdasarkan data PT Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Ketapang, jumlah penyeberang — pada Jumat (27/12) pukul 08.00 hingga Sabtu (28/12) pukul 08.00 — mencapai 27.115 penumpang.
Jumlah kendaraan roda dua mencapai 1.642 unit dan roda empat mencapai 4.322 unit. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar 5 persen dibandingkan dengan liburan Tahun Baru pada waktu yang sama tahun lalu.
Masa Depan Pengolahan Sampah Elektronik Ada di Tangan Negara-negara Terbelakang?
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR