Nationalgeographic.co.id – Tren penanganan Covid-19 terus menunjukan hasil positif. Hal tersebut dibuktikan melalui tercapainya 100 juta suntikan pada program vaksinasi nasional.
Berita baik tersebut disampaikan Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi dalam Konferensi Pers Media Center KPCPEN, Rabu (1/9/2021).
Nadia menyebut, sebanyak 50 juta dosis vaksin berhasil dicapai sejak Januari hingga akhir Juni. Sementara 50 juta lainnya dicapai hanya dalam waktu 2 bulan, yakni pada Juli dan Agustus.
Meski demikian, Nadia menyebut, 100 juta dosis tersebut merupakan kombinasi antara pertama, dosis kedua, serta dosis booster ketiga bagi tenaga kesehatan.
Baca Juga: Menelusuri Permulaan dan Pergeseran Makna dari Istilah Jongos
“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 100 juta suntikan vaksin COVID-19 merupakan kombinasi dari ketiga dosis tersebut,” kata Nadia.
Dengan tingginya pencapaian program vaksinasi tersebut, Indonesia berhasil menduduki peringkat ke-6 sebagai negara dengan jumlah warga yang telah mendapat vaksin di dunia.
Sementara itu, berdasarkan total dosis suntikan vaksin Covid-19, Indonesia berada di peringkat ke-7 dunia.
Tidak hanya berhasil mencetak angka secara global, jumlah kasus positif Covid-19 pun terus mengalami penurunan. Nadia mengungkapkan, jumlah kasus positif Covid-19 mengalami penurunan sebanyak 25 persen dibandingkan pekan sebelumnya.
Baca Juga: Cerita dari Sukoharjo, Penyaluran Bansos Tepat Sasaran dan Produk Lokal Ikut Berdaya
“Selain penurunan kasus positif, tingkat kematian tercatat ikut menurun sebesar 37 persen. Sementara tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) terus berkurang di kisaran 24 persen secara nasional,” lanjut Nadia.
Guna mempertahankan tren positif, Nadia menyungkapkan bahwa pemerintah akan terus mempercepat laju vaksinasi nasional.
“Laju suntikan kita meningkat 10 juta suntikan per 10 hari sejak Agustus 2021 dan kita yakin akan dapat meningkatkan laju penyuntikan kedepannya,” tambah Nadia.
Di samping pemberian vaksin, pemerintah juga akan terus memperkuat pelaksanaan testing Covid-19 sebagai upaya deteksi dini penyebaran virus.
Baca Juga: Mengerikan! Sarang 'Tawon Pembunuh' Ditemukan Dengan 1.500 Larva
“Segala upaya terus (dilakukan untuk) meningkatkan testing, Indonesia berhasil mencapai testing rate 2,87 per 1000 penduduk per minggu. Hampir 3 kali lipat dari standar WHO,” lanjut Nadia.
Adapun penggunaan aplikasi Peduli Lindungi sekaligus keterlibatan Satgas Prokes di berbagai ruang dan fasilitas publik tetap diberlakukan guna mempermudah pemantauan.
“Pemerintah juga terus mendorong penggunaan aplikasi Peduli Lindungi di berbagai ruang dan fasilitas publik, seperti pusat perbelanjaan, sarana transportasi umum, dan tempat wisata,” ungkap Nadia.
Meski angka kasus positif Covid-19 terus mengalami penurunan, pemerintah tidak lupa untuk tetap mengingatkan masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
Baca Juga: Kita Tidak Akan Pernah Bertemu Alien Cerdas, Klaim Ahli Sains
"Protokol kesehatan tidak boleh ditinggalkan. Vaksinasi tanpa penerapan protokol kesehatan yang baik tidak akan berdampak optimal terhadap upaya penanganan pandemi di tanah air," tutup Nadia.
Penulis | : | Fathia Yasmine |
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR