Dari tiga hari partisipasi KBRI Oslo pada pameran travel dan wisata terbesar di Norwegia, Reiselivsmessen, di Telenor Arena akhir pekan ini, 10-12 Januari 2014.
Pameran tahun ini berhasil mencatat rekor pengunjung terbanyak. Pada dua hari pertama, jumlah pengunjung tercatat sebanyak 26.143 orang, dan diperkirakan jumlah tersebutakan mencapai tidak kurang 47.000 orang. Dari jumlah tersebut, pada dua hari pertama sekitar 3.000 orang kunjungi Anjungan Indonesia.
“Anjungan Indonesia juga dinilai sebagai salah satu anjungan yang paling menarik perhatian pengunjung dengan konsep eco-tourism dan sustainable creative industries, desain multimedia dan pertunjukan budayanya,” jelas Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Oslo, S. Sayoga Kadarisman.
Dengan konsep ini, KBRI ingin menarik minat wisatawan Norwegia yang identik dengan kecintaannya terhadap alam. Indonesia dan Norwegia, tutur Sayoga, memiliki kerja sama yang kuat di bidang pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Melalui pameran ini KBRI ingin menunjukkan kepada publik Norwegia bahwa mereka bisa ikut mendukung pelestarian hutan Indonesia melalui konsumsi sustainable non-timber forest product yang dihasilkan oleh masyarakat.
Rata-rata pengunjung anjungan Indonesia ternyata tidak hanya tertarik untuk mulai merencanakan liburannya ke Indonesia, mereka juga menyempatkan diri melihat, bahkan membeli produk-produk kreatif hasil hutan yang dipamerkan.
Dua produk hasil hutan, kopi arabika Mace dari Papua dan coklat dari Sulawesi Selatan, yang disuguhkan, mendapat tempat tersediri di kalangan pengunjung. Menurut mereka, kedua produk ini sesuai dengan lidah orang Norwegia. “Norwegia adalah peminum kopi berkualitas terbanyak nomor dua di dunia. Masyarakat Norwegia penggemar coklat dengan rata-rata 5 kg per tahun per orang,” jelas Sekretaris Pertama KBRI Oslo, Hartyo Harkomoyo.
Dengan tanggapan positif ini, lanjut Hartyo, KBRI Oslo optimis peluang untuk memasarkan kedua produk tersebut di Norwegia akan semakin terbuka.
Agen perjalanan juga turut berpartisipasi dalam anjungan Indonesia.
“Peluang pariwisata Indonesia sangat besar, dan agen perjalanan kami telah memiliki11 kota tujuan di Indonesia. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk mempromosikan Indonesia di Norwegia melalui berbagai agen perjalanan di negara ini,” ungkap wakil dari salah satu agen perjalanan terbesar di Oslo yang menggarap pasar Asia Tenggara, seraya menyampaikan harapan kolaborasi dengan KBRI ke depan.
Tercatat tiga agen perjalanan menyatakan ingin berkolaborasi lebih lanjut dengan KBRI Oslo, untuk mempromosikan Indonesia sebagai salah satu tujuan utama agen perjalanan mereka.
Salah satu mitra utama KBRI dalam pameran ini, Chandra Kirana dari Daemeter Consulting juga mengungkapkan respon positif dari publik Norwegia terhadap anjungan Indonesia.
“Sambutan publik Norwegia sangat besar, mereka ingin bisa mendapatkan paket-paket tur yang membantu mereka untuk lebih mengenal hutan dan alam di Indonesia, dan ingin tahu bagaimana bisa mendukung pelestariannya” demikian Kiki, panggilan akrab Chandra Kirana, dengan senyum lebar.
Banyak komentar yang disampaikan para pengunjung yang datang ke anjungan Indonesia. Komentar dan kesan mereka bisa dilihat dari pesan-pesan yang mereka tulis di www.greenindonesia.org yang khusus dirancang untuk pameran ini, antara lain:
“I want to see all miracles of Indonesia - wild life, nation. And taste national foods :) Good luck, Indonesia!!!” tulis Monika.
“Very beautiful and nice stand, take care of the forests :-)” pesan seorang pengunjung yang tidak menuliskan namanya.
“We really liked it. We learned things we didnt know before. Thank you,” kata Emilie.
“This stand is like an oasis. The green makes me feel relaxed and the friendliness of the people is exuberant. The emphasis on ecology and green values makes it a valuable place to come to. Thank you,” demikian Ingeborg Wingerei.
Produk kopi Indonesia pun tidak kalah, mendapatkan sambutan sangat baik dari pengunjung. “Good flavor, not too bitter. nice and smooth taste,” demikian tulis Martine Leborg.
Penulis | : | |
Editor | : | Palupi Annisa Auliani |
KOMENTAR