Nationalgeographic.co.id–Para arkeolog menemukan kereta dan mainan mainan berusia 5.000 tahun saat melakukan penggalian di sebuah kota kuno di Turki. Penemuan baru-baru ini, menurut para ahli, dapat menjelaskan bagaimana anak-anak di Zaman Perunggu dulu bermain.
Dikutip Histecho, mainan itu ditemukan sebagai bagian dari penggalian yang sedang berlangsung di kota kuno Sogmatar di tenggara Turki.
Sebelumnya dianggap sebagai salah satu pemukiman tertua di dunia, Sogmatar juga diyakini sebagai lokasi di mana Nabi Musa bersembunyi dari Firaun dan kemudian mulai bertani.
Kota perbukitan di tengah desa menunjukkan bahwa Sogmatar bisa saja didirikan sebelum Era Masehi. Sisa-sisa tembok dan menara di bukit itu mengungkapkan bahwa kota bukit itu pernah digunakan sebagai kastil pada abad kedua Masehi.
Asisten Profesor Yusuf Albayrak dari Universitas Harran Turki dan anggota tim arkeolog yang menggali di daerah itu, mengatakan bahwa Sogmatar adalah pusat keagamaan Pagan yang berasal dari abad kedua Masehi.
Albayrak menjelaskan bahwa setelah melakukan survei permukaan di kota kuno pada tahun 2012, ia menemukan bahwa itu didedikasikan untuk dewa bulan, Sin. Berbicara tentang pentingnya sejarah Sogmatar. Albayrak mencatat bahwa kota kuno tidak hanya mencakup kuil tetapi juga pekuburan.
“Kami menemukan sekitar 120 makam pada tahun 2012,” paparnya.
Menurutnya, benar-benar luar biasa dan hampir semua dari 120 makam memiliki pemandangan gundukan. Kami melakukan pencarian di gundukan dan temuan keramik menunjukkan bahwa tempat ini adalah pemukiman sampai saat ini.
Makam-makam itu berasal dari Zaman Perunggu awal, tepatnya 5.000 tahun lalu. Makan tersebut berbentuk sumur yang mencerminkan karakteristik zaman itu. “Ketika orang Romawi tiba di sini, mereka mengubah arsitekturnya,” kata Albayrak.
Untuk Anak-anak Raja
Pekerjaan penggalian pertama kali dilakukan di daerah itu pada Mei 2017. Sejak itu, para arkeolog telah menemukan banyak makam, termasuk yang berisi mainan yang baru ditemukan.
“Kami sejauh ini memperoleh temuan penting di bidang penggalian,” Celal Uludag, direktur penggalian Sogmatar, mengatakan kepada kantor berita Turki Anadolu.
Baca Juga: Mengenang Bencana Beruntun Di Balik Penemuan Batu Bata LEGO
Uludag menambahkan, “Di sebuah makam di area pekuburan, kami menemukan kereta kuda mainan dari gerabah dan rodanya. Mainan itu berasal dari Zaman Perunggu dan diperkirakan diproduksi untuk anak-anak raja atau administrator di kota,” sambungnya.
Ini menunjukkan kepada kita rasa seni dan rasa bermain anak-anak 5.000 tahun yang lalu, menyoroti signifikansi budaya dan arkeologi dari penemuan ini.
Penemuan Terbaru Mainan Kuno Di Dalam Makam Yunani
Belum lama ini, telah ditemukan penemuan penting terbaru dari mainan Yunani kuno di Turki. Para arkeolog menemukan beberapa mainan kuno di dalam makam anak-anak di kota pelabuhan Yunani kuno Parion, sekarang di Turki modern. Didirikan pada 709 SM, kota kuno Parion adalah koloni Yunani yang termasuk dalam Liga Delian.
Baca Juga: Nasib Pengrajin Mainan Kayu di India Terancam Akibat Penebangan Hutan
Selama periode Helenistik, kota kuno Parion berada di bawah domain Lysimachus, dan kemudian dinasti Attalid. Pada zaman Romawi, itu adalah pemukiman di dalam provinsi Asia. Setelah provinsi itu dibagi pada abad ke-4, kota kuno Parion termasuk dalam provinsi Hellespontus.
Penggalian beberapa kuburan kuno di sana mengungkapkan sejumlah mainan anak-anak, yang diyakini telah ditawarkan sebagai hadiah untuk anak-anak yang meninggal untuk menemani mereka dalam perjalanan mereka ke alam baka.
Profesor Hasan Kasaoğlu dari Universitas Atatürk dan direktur pekerjaan penggalian di Parion, menyatakan bahwa patung-patung perempuan ditemukan di makam-makam milik anak perempuan, sedangkan patung-patung laki-laki digali di makam anak laki-laki.
Kasaoğlu mengatakan bahwa temuan baru dapat memberikan informasi berharga tentang struktur sosiokultural pada periode tersebut, menjelaskan bahwa meskipun mainan berubah secara drastis selama berabad-abad, kebutuhan manusia untuk bermain dan dihibur tetap sama hingga hari ini.
Baca Juga: Sejarah Catur dari India, Dimainkan Sahabat Nabi, Masuk Hindia Belanda
Source | : | Histecho.com |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR