Nationalgeographic.co.id—Sebuah studi terbaru menemukan bahwa bebek-bebek kesturi dewasa yang dibesarkan di penangkaran bisa meniru bunyi dengusan kuda poni, bantingan pintu, batuk seorang pria, dan bahkan suara omongan mantan penjaga di penangkaran. Secara spesifik, studi ini juga menemukan bahwa untuk pertama kalinya, ada seekor bebek di Australia yang diketahui bisa berbicara atau meniru suara manusia.
Bebek lucu yang dimaksud dalam studi tersebut secara spesifik bisa berbicara, "You bloody fool!" Ini adalah sebuah umpatan di Australia yang dalam bahasa Indonesia berarti "Dasar bodoh!"
Sebelumnya hanya diketahui bahwa spesies bebek kesturi di Australia terbiasa belajar membuat bunyi siulan bernada tinggi dari kawanan kawanan mereka yang lebih tua. Ciri khas spesies bebek ini adalah berukuran besar dan berwarna abu-abu.
Yang menarik dari temuan terbaru ini adalah bebek-bebek yang dibesarkan di penangkaran dan jauh dari kawanan bebek kesturi lainnya ternyata telah terdengar meniru suara-suara di sekitar mereka yang terkait dengan kehidupan manusia. Bukan sekedar bunyi siulan khas bebek pada umumnya.
Temuan baru ini memberikan bukti bahwa bebek kesturi (Biziura lobata) sekarang bergabung dengan burung beo, kolibri, burung penyanyi tertentu, paus, anjing laut, kelelawar, gajah, dan manusia sebagai spesies-spesies pembelajar bahasa vokal. Ini artinya mereka bisa mempelajari "ucapan" berdasarkan apa yang mereka dengar ketika bayi, kata peneliti Carel ten Cate dari Leiden University di Belanda.
"Pembelajaran vokal merupakan sifat yang langka dan istimewa, sehingga membuat bebek ini istimewa," ujar Ten Cate yang terkejut dengan temuan ini sebagaimana dikutip dari New Scientist.
Ten Cate mempelajari pembelajaran vokal pada kelompok unggas dan baru-baru ini terpesona menemukan cerita samar tentang seekor bebek yang bisa berbicara di Australia. Jadi dia melacak ilmuwan Australia yang sekarang sudah pensiun, Peter J. Fullager, yang pertama kali memperhatikan fenomena tersebut lebih dari 30 tahun yang lalu.
Fullager kemudian membagikan klip audionya yang merekam suara Ripper, seekor bebek kesturi jantan berusia empat tahun yang bersarang dan dibesarkan di cagar alam tanpa bebek kesturi lainnya. Dalam klip tersebut, Ripper bergoyang-goyang dan memercik sambil mengucapkan kata-kata makian saat bertindak agresif dan meniru suara pintu yang dibanting saat mencoba menarik perhatian.
Baca Juga: Lambeosaurus, Si Moncong Bebek yang Hidup 90 Juta Tahun Lalu
Fullager juga membagikan klip audio seekor bebek jantan kedua yang dibesarkan di cagar yang sama dengan induknya pada tahun 2000, bersama dengan bebek-bebek hitam pasifik (Anas superciliosa) yang meleter “seperti bebek-bebek taman biasa,” kata ten Cate. Si bebek kesturi betina tidak menampilkan vokal, tapi bebek muda yang tidak disebutkan namanya itu tumbuh untuk meniru bebek-bebek hitam yang berkicau di sekitarnya.
Setelah Ten Cate memverifikasi keaslian rekaman-rekaman tersebut, ia menggunakan perangkat lunak untuk mengkonfirmasi bahwa bebek-bebek itu meniru atau mengulangi suara dari lingkungan mereka. Dalam beberapa kasus, mereka menirukan suara-suara yang hanya mereka dengar di minggu-minggu pertama kehidupan mereka. Dalam rekaman-rekaman tersebut, bebek-bebek itu membuat suara ini puluhan kali dalam hitungan menit, dengan interval sekitar empat detik.
"Ketika saya pertama kali mendengar cerita-cerita ini, saya berpikir, 'Oh, ini pasti lelucon yang sangat bagus,'" ucap Ten Cate.
"Tetapi sebenarnya cerita-cerita ini berasal dari ilmuwan dan pemelihara burung yang disegani, dan laporannya sangat dapat diandalkan. Rupanya, bebek-bebek ini belajar sesuatu tentang vokalisasi sejak usia sangat muda."
Setelah berbicara dengan sejumlah peneliti lain, Ten Cate kemudian menemukan sebuah kasus serupa lainnya. Kasus itu berasal dari dua bebek kesturi yang dibesarkan di sebuah penangkaran di Inggris.
"Mereka (kedua bebek itu) terdengar seperti kuda poni yang mendengus, penjaga yang batuk, dan pintu yang berderit," bebernya.
Terlepas dari cerita-cerita yang meyakinkan ini, bagaimanapun, kasus semacam ini hanya sedikit yang ditemukan. Mungkin karena unggas air liar biasanya terlalu agresif untuk ditawan, kata Ten Cate.
Hasil studi Ten Cate atas temuan bebek yang bisa berbicara ini telah ia paparkan dalam sebuah makalah ilmiah yang telah terbit di jurnal Philosophical Transactions of the Royal Society B pada 6 September 2021.
Baca Juga: Anak Burung dalam Telur yang Belum Menetas Ternyata Bisa Berkomunikasi, Ini Penjelasan Pakar...
Source | : | new scientist |
Penulis | : | Utomo Priyambodo |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR